Thursday, 19 November 2015

MASJID BENTENG PERTAHANAN UMAT (Bagian 3)

Oleh: Ust. Drs. Alfian Tanjung M.Pd

Foto: Seminar Kebangsaan di Tangerang 2015.
LANJUTAN...

TANTANGAN MEMAKMURKAN MASJID

Kita akan menyoroti dari tantangan yang berasal dari dalam tubuh umat Islam terlebih dahulu, tantangan tersebut berupa:

1. Pemahaman tentang ajaran Islam yang sangat beragam, kalau dalam persefektif luasnya wawasan kita akan sangat senang. Namun yang terjadi adalah sempitnya wawasan dan salahnya memahami konsepsi dasar tentang terminologi asasi dan bentuk aksi dari pemahaman tersebut

2. Kebudayaan nenek moyang, baik dari konsepsi pemikirannya maupun prakteknya secara prinsip masih banyak yang bertentangan dengan ajaran Islam yang kaffah

3. Tokoh-tokoh Islam yang menyesatkan, masksudnya orang-orang atau komunitas orang yang pada prakteknya justru menjauhkan umat dari pemahaman Islam yang mengarah  pada hidayah Allah swt, mereka dikenal sebagai tokoh sekuler atau pembawa ajaran para orientalis islamophobia.

4. Imunitas kaum muslimin yang sangat lemah dari serangan pemikiran atau yang popluer disebut dengan invasi pemikiran atau al-ghazwul fikri. Indikasi ini bisa kita lihat pada perilaku remaja atau angkatan muda di seluruh dunia Islam, secara kasat mata bisa kita lihat dari cara makan, yang dimakan dan diminum, cara berpakaian, cara bersikap dan kecenderungan perilaku-perilaku yang negatif lainnya yang tentunya kita melihatnya dari sudut pandang ajaran Islam yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw.

Bila kita melihat tantangan yang datang dari luar, sesungguhnya menjadi faktor yang memperparah keadaan, karena kondisi internal umat Islam sangat memungkinkan serangan luar itu masuk malah menjajah umat baik secara pemikiran, perasaan maupun secara pisik. Hal tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penguasaan sektor-sektor vital yang dimliki oleh umat Islam hampir di seluruh dunia Islam, tidak terkecuali Indonesia,

b. Merusak pemikiran para tokoh-tokoh pengambil kebijakan dengan paham-paham yang sinis bahkan anti Islam, dalam artian Islam yang berfungsi sebagai ilmu, ajaran dan sistem hidup,

c. Menjejalkan anak-anak muda Islam dengan kesibukan yang hanya memperturutkan hawa nafsu dan membuang-buang waktu saja, baik berupa musik, tontonan, permainan maupun kecenderungan-kecenderungan yang bertumpu pada pemenuhan hawa nafsu belaka,

d. Mempersempit bahkan membabat potensi yang akan berperan sebagai komunitas atau situasi yang akan berperan memberikan kesadaran dan penyadaran kepada seluruh kaum muslimin akan bahayanya mengikuti sesuatu yang sejatinya merusak dirinya, bangsanya yang paling utama adalah merusak agamanya.

Tantangan eksternal inilah yang untuk kasus Indonesia merupakan bencana tsunami aqidah yang sangat dahsyat. Namun disayangkan bencana ini belum disadari secara luas oleh kaum muslimin secara nasional. Padahal bila keadaan ini dibiarkan akan sangat membahayakan umat Islam dalam artian yang sesungguhnya. Karena pada saatnya umat Islam akan menjadi umat seperti jasad tanpa nyawa, hidupnya adalah kematiannya.

SEKIAN
Semoga Bermanfaat.
________________

FanPage Facebook: Alfian Tanjung (https://www.facebook.com/alfiantanjungtm)
Instagram: Iqrodaily dan alfiantanjungg
Email: mljtarunamuslim@gmail.com
Twitter: @alfiantmf

No comments:

Post a Comment