![]() |
Foto: Ba'da Mengisi Khutbah Idul Adha 2015, Jakarta |
MASJID DAN DINAMIKA UMAT
Kalau kita berkaca pada
perjalanan hidup Rasulullah saw, sejak Awal kenabian beliau pada usia 40 tahun
hingga wafatnya beliau pada Usia 63 tahun. Ada satu tempat yang hampir selalu
bersamaan atau berdekatan dengan kehidupan beliau tempat itu adalah Masjid.
Berangkat
dari masjid Rasulullah memantapkan aqidah, ibadah dan semangat yang bergelora
dalam hal mengurus urusan dunia. Sejarah mencatat sampai zaman khalifah Ali bin
Abi Thalib, Islam telah tersebar hampir keseluruh belahan dunia, dalam posisi
Islam menjadi kekuatan yang mendunia dari Barat hingga ke Timur, dari Utara
hingga ke Selatan. Hal itu terjadi dalam kurun tujuh abad dari abad VII hingga abad
ke XIV Masehi. Kurun ini dikenal dengan masa kejayaan Islam dengan berbagai
prestasi yang terukir dan tertulis dalam buku-buku sejarah. Adalah fakta
sejarah dunia, hal mana Islam memimpin peradaban dunia. Dan yang perlu dicatat masjid
sebagai pusat aktifitas keumatan dengan segala aspek yang sangat dinamis. Dari masjid,
ikatan dengan Allah dan ikatan dengan manusia terpatri menjadi kekuatan yang
menyatu dalam mengurus dunia dalam segala bidang yang menyertainya. Melalui masjid
itulah pusat kekuasaan dan strategi pengembangan Islam dikelola secara padu.
Setelah
zaman kekuasaan khalifah Ali bin abi Thalib, cahaya Islam begitu kuat pada
zaman Umar bin Abdul Azis. Selanjutnya masjid hanya menjadi corong untuk
melanggengkan kekuasaan, situasi ini membuat fungsi masjid menjadi sangat
menyempit. Memasuki abad ke-XVII dan seterusnya, yang terjadi adalah kekuatan
Islam hanya dikendalikan oleh ambisi politik yang begitu dominan dari para
penguasa yang berkuasa pada masa tersebut dan masa-masa berikutnya. Memasuki
abad ke-XVIII dengan semakin melemahnya kekuatan dari khilafah Islam yang masih
ada. Dengan semangat perang salib, negara-negara Islam mulai mengalami
penjajahan diberbagai negeri. Untuk kasus Indonesia penjajahan Belanda sudah
mulai bercokol sejak abad XVI, setelah masuknya persekutuan dagang Belanda pada
awal tahun 1600-an.
Sampai
akhirnya Khilafah Islam benar-benar dimusnahkan oleh operasi sistematis dari
jaringan Yahudi Internasional yang memanfaatkan kelemahan kondisi internal umat
Islam. Pembubaran khilafah Turki Utsmani terjadi pada tanggal 3 Maret 1924.
Setelah waktu itu kekuatan umat betul-betul semakin tidak terkoordinasikan.
Dalam kajian kita tentang masjid, jelas sekali masjid dijadikan tempat yang
bermakna sempit, hanya untuk sholat dan berdo’a atau berdzikir saja, tidak
boleh lebih.
Setelah
melalui perjuangan panjang dari negara-negara yang dijajah oleh para penjajah
Barat, perjuangan merebut kemerdekaan banyak digerakkan dari masjid, sementara
itu masjid telah mengalami disfungsionalisasi, delegitimasi dan sekularisasi.
Dari
paparan tersebut, dapat dianalisa beberapa keadaan dan kemengapaan tentang masjid,
fungsi dan keberadaan masjid dalam mendinamisir umat Islam.Beberapa
diantaranya; Masjid Keluarga, yakni
masjid yang didirikan atas inisiatif dari sesepuh dari garis keturunan yang
pada masa berikutnya sangat terlihat, bahwa keberadaan masjid tersebut menjadi
dominasi dari anak, cucu dan keturunannya.
Masjid Pemerintah, merupakan Masjid negara yang berfungsi hanya untuk menyuarakan
kepentingan yang berkesesuaian dengan idiologi dan kepentingan politik penguasa
secara subjektif, apabila hal tersebut bertabrakan dengan syari’at Islam, bisa
dipastikan Islam dan kepentingan Islam akan dikalahkan, bahkan disalahkan. Masjid Perkantoran, merupakan keberadaan
yang cukup membanggakan sekaligus menyedihkan. Karena masjid itu hanya
berfungsi secara ibadah ritual an sich, dan bila kantor libur, bisa dipastikan
aktifitas masjid tersebut juga diliburkan. Masjid
Pesantren, semodel dengan masjid kampus atau masjid sekolah. Untuk masjid pesantren
relatif digunakan secara efektif hampir setiap waktu baik untuk kegiatan sholat
lima waktu maupun kegiatan belajar mengajar, sementara Masjid Sekolah dan
Masjid Kampus mempunyai nasib yang hampir sama dengan Masjid Perkantoran. Dan
yang terakhir adalah Masjid Masyaraka, merupakan
keberadaan yang lebih mengumat. Karena dari tingkat perencanaan, pembuatan
hingga pemakmuran dilakukan secara kolektif. Masjid masyarakat ini potensial
untuk diarahkan menjadi masjid ideal, namun kenyataannya kompleksitas yang ada
dimasyarakat relatif membuat masjid masyarakat hanya menjadi posko ibadah atau
posko penampungan.
Dari beragam
prototype masjid tersebut, ada satu
keadaan yang terjadi yaitu, masjid telah PUTUS HUBUNGAN dengan denyut dinamika
masyarakat Islam, dalam artian telah terjadi sekulerisasi. Sehingga gema adzan yang
memanggil untuk menegakkan sholat dan untuk meraih kemenangan menjadi sesuatu
yang sangat sering dan keras terdengar tetapi tidak menggerakkan masyarakat
untuk menegakkan sholat dan juga tidak mengarahkan masyarakat untuk meraih atau
merebut kemenangan. Dengan situasi itu masjid menjadi unconnected alias ‘nggak nyambung’ dengan masyarakat. Implikasinya
bisa dipahami dengan indikasi sebagai berikut: a. Minimnya masyarakat yang
datang untuk memakmurkan masjid, walaupun dari segi waktu dan kesempatan tidak
ada alasan untuk mangkir, b. Pola interaksi dan pola aksi masyarakat disekitar
masjid relatif sangat jauh dari penampilan nilai-nilai syari’at Islam,
kadangkala malah sangat terang-terangan melakukan yang sangat bertentangan
dengan syari’at Islam. c. Dengan kedua kondisi tersebut efek ketekunan
beribadah atau efek dari majlis ilmu yang banyak dilakukan dimasjid-masjid
tersebut tidak memberikan pengaruh secara edukatif dan signifikan terhadap
masyarakat, bahkan secara khusus dengan pribadi-pribadi yang berdekatan dengan
masjid tersebut.
Akumulasi
dari keadaan tersebut berpengaruh pada rentannya daya tahan umat, bersamaan dengan itu mudahnya
serangan musuh masuk, mengalahkan bahkan dibantu oleh muslimin yang fasiqin. Sehingga ummat secara
keseluruhan mengalami kelumpuhan yang diawali kelumpuhan pola hubungannya
dengan Allah swt.
BERSAMBUNG...Ke Bagian ke-2... >>
http://alfiantanjungtm.blogspot.co.id/2015/11/oleh-ust.html
_______________
http://alfiantanjungtm.blogspot.co.id/2015/11/oleh-ust.html
_______________
FanPage Facebook: Alfian Tanjung (https://www.facebook.com/alfiantanjungtm)
Instagram: Iqrodaily dan alfiantanjungg
Instagram: Iqrodaily dan alfiantanjungg
Email: mljtarunamuslim@gmail.com
Twitter: @alfiantmf
MAJUTOTO
ReplyDeleteSilahkan datang dan daftarkan diri anda sekarang juga..
hanya di sini JP berapapun di bayar. discount 29%/59%/66%
Banyak Promo Menanti Anda!
* Minimal deposit 50.000 dapatkan bonus sampai dengan 100.000
* Bonus Next Deposit 5%
WA : +6282272437922
LINE : @majutoto
LINK ALTERNATIF : Jerukpurut.com