Monday, 16 November 2015

KEWAJIBAN PENDIDIK MUSLIM (Bagian 1)

Oleh: Ust. Drs. Alfian Tanjung M.Pd


Foto: Ketika Membahas Kebangkitan PKI di RASIL TV.


“Dan hendaklah engkau khawatir akan datang generasi yang lemah, generasi yang meninggalkan sholat dan generasi yang memperturutkan hawa nafsunya”

(Q.S. Annisa : 09)

BEBERAPA KENYATAAN

Aktifitas sebagai pendidik, baik sebagai guru atau civitas akademika disebuah lembaga pendidikan relatif jauh panggang dari api. Maka fenomena yang memprihatinkan dari hari kehari semakin memilukan hati bagi para pendidik yang memiliki idealisme dan jiwa mendidik. Diantara hal yang meperihatinkan tersebut diantaranya;

Pertama, situasi malas belajar, hal ini menjadi sesuatu yang umum dalam kebanyakan pelajar kita, termasuk para penyandang predikat mahasiswa.
Kedua, persoalan sekitar guru, dari persoalan keterampilan mengajar, dedikasi sebagai pendidik dan wawasan mutakhir tentang disiplin ilmu yang diajarkannya.
Ketiga, sikap keluarga yang melihat pendidikan sebagai sesuatu yang profan dan materialistik bahkan kerapkali bersikap kontraproduktif dari nilai-nilai kependidikan.
Keempat sikap masyarakat yang belum menjadikan pendidikan sebagai investasi SDM ,hal ini terjadi pada kebanyakan masyarakat.
Kelima, sikap politik pemerintah, dari perangkat hukum disatu sisi dan implementasi disisi  lain termasuk dalam merecovery persoalan pendidikan masih jauh dari penanganan yang terorganisir.

Hal tersebut berimplikasi sangat luas, secara kualitatif, Indonesia merupakan negara yang sangat tertinggal dalam bidang pendidikan, bisa dilihat dari peringkat yang terbawah baik di Asia, apalagi di dunia, secara kuantitatif, banyaknya tenaga pengangguran terdidik (300.000 - 500.000 orang) sarjana di Indonesia merupakan tenaga pengangguran. Belum lagi pengangguran tingkat dibawahnya yang secara total telah menggenapkan jumlah pengangguran menembus angka 40.000.000-an orang. Keadaan ini menjadi sebab dari merebaknya kejahatan dan kebejatan moralitas di masyarakat yang pada akhirnya membuat bangsa kita tertinggal secara keilmuan dan peradaban. Dan membuat bangsa kita jauh dari Allah, hal ini beresiko kita mengalami kerugian di dunia dan di akhirat.

Tugas pendidik muslim dan civitas akademika di sekolah-sekolah secara umum adalah menjadikan proses belajar mengajar yang efektif disatu sisi, dan menyiapkan tenaga-tenaga calon pemimpin umat di semua sektor kehidupan disisi yang lainnya. Dengan kata lain kegiatan pendidikan yang dilakukan terhadap generasi Muslim adalah aktifitas persiapan, berupa penyiapan SDM dengan kualifikasi yang handal dan tangguh. Baik secara mental–spiritual, Moral– sosial, Keterampilan hidup dan kemampuan tekhnologi serta kemampuan kepemimpinan.

Untuk memproses dan mewujudkan tugas tersebut, perlu dilakukan kerja-kerja yang bersifat strategis dari seluruh komponen potensi umat. Karena untuk kasus Indonesia, sektor pendidikan dan pelayanan kesehatan merupakan hal yang tertinggal dari kaum lain. Dengan langkah-langkah yang terencana, sistematis, terprogram dan berkelanjutan upaya penguatan potensi umat bisa dilakukan. Dan pada tahapan berikutnya umat Islam akan menjadi tuan di negerinya sendiri. Indonesia adil dan makmur akan terwujud jika umat Islam mengalami proses pemberdayaan yang proporsional, fungsional. Hal ini dimulai dari penyiapan SDM, maka jelaslah betapa mulianya tugas para pendidik.

Bersambung... Ke Bagian 2.
_______________
FanPage Facebook: Alfian Tanjung (https://www.facebook.com/alfiantanjungtm)
Email: mljtarunamuslim@gmail.com
Twitter: @alfiantmf

Instagram: alfiantanjungg

2 comments:

  1. Ada gak pendidikan murah tapi berkualitas? Semua tergantung yg mempunyai ilmu apakah ia punya niat ibadah atau ingin memperkaya diri,...salam kenal H. Tarmizi

    ReplyDelete
  2. Ada gak pendidikan murah tapi berkualitas? Semua tergantung yg mempunyai ilmu apakah ia punya niat ibadah atau ingin memperkaya diri,...salam kenal H. Tarmizi

    ReplyDelete