![]() |
Foto: Ketika Membahas Kebangkitan PKI di RASIL TV. |
“Dan
hendaklah engkau khawatir akan datang generasi yang lemah, generasi yang
meninggalkan sholat dan generasi yang memperturutkan hawa nafsunya”
(Q.S. Annisa : 09)
BEBERAPA KENYATAAN
Aktifitas sebagai pendidik,
baik sebagai guru atau civitas akademika disebuah lembaga pendidikan relatif
jauh panggang dari api. Maka fenomena yang memprihatinkan dari hari kehari
semakin memilukan hati bagi para pendidik yang memiliki idealisme dan jiwa
mendidik. Diantara hal yang meperihatinkan tersebut diantaranya;
Pertama,
situasi malas belajar, hal ini menjadi sesuatu yang umum dalam kebanyakan pelajar kita,
termasuk para penyandang predikat mahasiswa.
Kedua,
persoalan sekitar guru, dari persoalan keterampilan mengajar, dedikasi sebagai pendidik dan
wawasan mutakhir tentang disiplin ilmu yang diajarkannya.
Ketiga,
sikap keluarga yang
melihat pendidikan sebagai sesuatu yang profan dan materialistik bahkan
kerapkali bersikap kontraproduktif dari nilai-nilai kependidikan.
Keempat
sikap masyarakat
yang belum menjadikan pendidikan sebagai investasi SDM ,hal ini terjadi pada
kebanyakan masyarakat.
Kelima,
sikap politik pemerintah, dari perangkat hukum disatu sisi dan implementasi disisi lain termasuk dalam merecovery persoalan
pendidikan masih jauh dari penanganan yang terorganisir.
Hal tersebut berimplikasi sangat luas, secara kualitatif, Indonesia
merupakan negara yang sangat tertinggal dalam bidang pendidikan, bisa dilihat
dari peringkat yang terbawah baik di Asia, apalagi di dunia, secara
kuantitatif, banyaknya tenaga pengangguran terdidik (300.000 - 500.000 orang)
sarjana di Indonesia merupakan tenaga pengangguran. Belum lagi pengangguran
tingkat dibawahnya yang secara total telah menggenapkan jumlah pengangguran menembus
angka 40.000.000-an orang. Keadaan ini menjadi sebab dari merebaknya kejahatan
dan kebejatan moralitas di masyarakat yang pada akhirnya membuat bangsa kita
tertinggal secara keilmuan dan peradaban. Dan membuat bangsa kita jauh dari
Allah, hal ini beresiko kita mengalami kerugian di dunia dan di akhirat.
Tugas pendidik muslim dan civitas akademika di sekolah-sekolah secara
umum adalah menjadikan proses belajar mengajar yang efektif disatu sisi, dan
menyiapkan tenaga-tenaga calon pemimpin umat di semua sektor kehidupan disisi
yang lainnya. Dengan kata lain kegiatan pendidikan yang dilakukan terhadap
generasi Muslim adalah aktifitas persiapan, berupa penyiapan SDM dengan
kualifikasi yang handal dan tangguh. Baik secara mental–spiritual, Moral–
sosial, Keterampilan hidup dan kemampuan tekhnologi serta kemampuan
kepemimpinan.
Untuk memproses dan mewujudkan tugas tersebut, perlu dilakukan kerja-kerja yang
bersifat strategis dari seluruh komponen potensi umat. Karena untuk kasus
Indonesia, sektor pendidikan dan pelayanan kesehatan merupakan hal yang
tertinggal dari kaum lain. Dengan langkah-langkah yang terencana, sistematis,
terprogram dan berkelanjutan upaya penguatan potensi umat bisa dilakukan. Dan
pada tahapan berikutnya umat Islam akan menjadi tuan di negerinya sendiri. Indonesia
adil dan makmur akan terwujud jika umat Islam mengalami proses pemberdayaan
yang proporsional, fungsional. Hal ini dimulai dari penyiapan SDM, maka
jelaslah betapa mulianya tugas para pendidik.
Bersambung... Ke Bagian 2.
_______________
FanPage Facebook: Alfian Tanjung (https://www.facebook.com/alfiantanjungtm)
Email: mljtarunamuslim@gmail.com
Twitter: @alfiantmf
Instagram: alfiantanjungg
Ada gak pendidikan murah tapi berkualitas? Semua tergantung yg mempunyai ilmu apakah ia punya niat ibadah atau ingin memperkaya diri,...salam kenal H. Tarmizi
ReplyDeleteAda gak pendidikan murah tapi berkualitas? Semua tergantung yg mempunyai ilmu apakah ia punya niat ibadah atau ingin memperkaya diri,...salam kenal H. Tarmizi
ReplyDelete