Wednesday, 13 April 2016

PEDOMAN REBUT JAKARTA VI: MEMBANGUN KEKUATAN

Oleh: Alfian Tanjung*

Foto: Bersalaman setelah selesai Khutbah


Umat Islam secara Nasional, berdasarkan sensus terakhir berjumlah 87,21%, untuk di Jakarta umat Islam masih berada dalam kisaran 85,56-88.05 %. Hal ini merupakan modal yang sangat rasional untuk memenangkan peperangan dan pertempuran politik, baik pada tanggal 15 Februri 2017 maupun  pada Pemilu Nasional serentak 2019, UMAT ISLAM IS CHAMPION, INDONESIA BERADA DALAM NAUNGAN ISLAM.

Beberapa langkah untuk memenangkan perang politik:
Pertama, Belajar dari sejarah, tanggal 22 Juni 589 tahun yang lalu, Fathan Mubina dan pangeran Jayakarta mendeklarasikan Jakarta sebagai Betawi, daerah kaum pribumi Muslim. Dalam Pemilu 1955 Jakarta, bersama Banten dan Jabar adalah kantong Masyumi yang signifikan dan dalam pemilu 1977, dalam tekanan yang begitu kuat dari Golkar dengan ABG-nya, PPP sebagai repersentasi Politik islam memenangkan pemilu dengan perolehan yang telak mengalahkan Golkar. Artinya dalam sejarah politik, Jakarta adalah basis perjuangan politik yang sangat kokoh.

Kedua, Tokoh dari berbagai daerah baik para ulama, pengusaha, intelektual dan cendekiawan, budayawan, profesional, aparat, birokrat dan para perantau 90% adalah kaum Muslimin, hal ini menjadi modal yang sangat kuat dan signifikan untuk kembali mengulang kemengan seperti tahun 1955 dan tahun 1977, juga wartawan disemua stasiun juga didominasi oleh oleh jurnalis Islam, wahai wartawan Islam, ikutilah IMAN-mu.

Ketiga, dengan kedua fakta tersebut diatas, manajemen potensi
yang ada dengan penegasan dasar-dasar aqidah yang kokoh dan cover both side dari informasi sampah yang dibangun oleh Media kompradaor freemasonry dan Cyber nasi bungkus berlemak babi. asupan informasi dan perubahan mind set dan pengulangan dan panggalangan akan efektif dan membangun kekuatan partisipasi politik masyarakat Jakarta baik untuk tahun 2017 maupun 2019.

Keempat, kelembagaan ormas dan orpol yang diisi oleh kader pergerakan Islam harus melakukan gerakan yang merupakan terobosan dan offensif untuk mendobrak pertahanan Poh An Tui, Brigade Yesus, Senkom, Cakrabirawa, srikandi Demokrasi Komunis dan intelektual akuisisi serta para komprador yang bernaung dalam jubah LSM, Turis dan konsultan atau lembaga survey atai lembaga polling.

Kelima, peran para ulama dan para penggerakan umat harus menggunakan semua jurus baik jurus darat, laut dan udara. Jurus langit harus ditempuh dengan penertiban ibadah dan pengokohan aqidah. yang Kemudian ditopang dengan kekuatan dana, SDM dan strategi kontra Tsun Zu, pelajaran dari perang Badar, perang uhud, perang khandaq dan perjanjian hudaibiyah bisa dijadkan rujukan dan inspirasi, Kita Pasti menang dengan izin Allah swt.

MEREBUT JAKARTA MERUPAKAN URUSAN YANG SANGAT SEDERHANA, SYARATNYA RANCANG KEMENANGAN, LAKUKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN RENCANA, TAAT PADA PIMPINAN KESATUAN KOMANDO DAN KEMENANGAN BERADA DIDEPAN MATA, BERSAMA ALLAH SWT, PASTI !!!

*Pimpinan Taruna Muslim


(11/04/2016)

No comments:

Post a Comment