Oleh: Alfian Tanjung*
![]() |
Foto: Bersalaman setelah selesai Khutbah |
Umat Islam secara Nasional, berdasarkan sensus
terakhir berjumlah 87,21%, untuk di Jakarta umat Islam masih berada dalam
kisaran 85,56-88.05 %. Hal ini merupakan modal yang sangat rasional untuk
memenangkan peperangan dan pertempuran politik, baik pada tanggal 15 Februri
2017 maupun pada Pemilu Nasional
serentak 2019, UMAT ISLAM IS CHAMPION, INDONESIA BERADA DALAM NAUNGAN ISLAM.
Beberapa langkah untuk memenangkan perang
politik:
Pertama, Belajar dari sejarah, tanggal 22 Juni
589 tahun yang lalu, Fathan Mubina dan pangeran Jayakarta mendeklarasikan
Jakarta sebagai Betawi, daerah kaum pribumi Muslim. Dalam Pemilu 1955 Jakarta,
bersama Banten dan Jabar adalah kantong Masyumi yang signifikan dan dalam
pemilu 1977, dalam tekanan yang begitu kuat dari Golkar dengan ABG-nya, PPP
sebagai repersentasi Politik islam memenangkan pemilu dengan perolehan yang
telak mengalahkan Golkar. Artinya dalam sejarah politik, Jakarta adalah basis
perjuangan politik yang sangat kokoh.
Kedua, Tokoh dari berbagai daerah baik para
ulama, pengusaha, intelektual dan cendekiawan, budayawan, profesional, aparat,
birokrat dan para perantau 90% adalah kaum Muslimin, hal ini menjadi modal yang
sangat kuat dan signifikan untuk kembali mengulang kemengan seperti tahun 1955
dan tahun 1977, juga wartawan disemua stasiun juga didominasi oleh oleh
jurnalis Islam, wahai wartawan Islam, ikutilah IMAN-mu.
Ketiga, dengan kedua fakta tersebut diatas,
manajemen potensi
yang ada dengan penegasan dasar-dasar aqidah
yang kokoh dan cover both side dari informasi sampah yang dibangun oleh Media
kompradaor freemasonry dan Cyber nasi bungkus berlemak babi. asupan informasi
dan perubahan mind set dan pengulangan dan panggalangan akan efektif dan
membangun kekuatan partisipasi politik masyarakat Jakarta baik untuk tahun 2017
maupun 2019.
Keempat, kelembagaan ormas dan orpol yang diisi
oleh kader pergerakan Islam harus melakukan gerakan yang merupakan terobosan
dan offensif untuk mendobrak pertahanan Poh An Tui, Brigade Yesus, Senkom,
Cakrabirawa, srikandi Demokrasi Komunis dan intelektual akuisisi serta para
komprador yang bernaung dalam jubah LSM, Turis dan konsultan atau lembaga
survey atai lembaga polling.
Kelima, peran para ulama dan para penggerakan
umat harus menggunakan semua jurus baik jurus darat, laut dan udara. Jurus
langit harus ditempuh dengan penertiban ibadah dan pengokohan aqidah. yang
Kemudian ditopang dengan kekuatan dana, SDM dan strategi kontra Tsun Zu,
pelajaran dari perang Badar, perang uhud, perang khandaq dan perjanjian
hudaibiyah bisa dijadkan rujukan dan inspirasi, Kita Pasti menang dengan izin
Allah swt.
MEREBUT JAKARTA MERUPAKAN URUSAN YANG SANGAT
SEDERHANA, SYARATNYA RANCANG KEMENANGAN, LAKUKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN
RENCANA, TAAT PADA PIMPINAN KESATUAN KOMANDO DAN KEMENANGAN BERADA DIDEPAN
MATA, BERSAMA ALLAH SWT, PASTI !!!
*Pimpinan Taruna Muslim
(11/04/2016)
No comments:
Post a Comment