Oleh: Alfian Tanjung*
![]() |
Foto: Makan siang bersama Guru Saya |
Keinginan Ahok melalui jalur Perseorangan
atau Independen merupakan wajah luar dari kekuatan dukungan buat Ahok, terutama
dukungan finansial, dengan anggaran yang unlimited tersebut Ahok sangat yakin
dia bisa membeli suara warga DKI dan Kepulauan Seribu. Kingkong Konglomerat
sudah menggaransi kalau Ahok pasti menang, ditopang para pemilik suara yang
berhati lemah dan bermental Pak Ogah. Dukungan lain untuk Ahok adalah dari
Gereja dan para mafia: Narkoba, Judi, Trafficking serta para germo, kaum
SEPILIS, kaum LGBT, Lia Eden, Kaum Syiah dan partai-partai dan LSM komprador.
Kekuatan Lawan Ahok, secara lahir batin
sangat dipastikan akan membuat Ahok menangis dan kembali pulang ke Belitung
Timur dengan Izin Allah swt, hal ini sangat disadari oleh kaum Muslimin di
Jakarta yang berjumlah 86,53-88,05% yang mempunyai hak pilih. Keberadaan
Panitia Konvensi Gubernur Muslim Jakarta (GMJ), merupakan mesin dan sistem
kerja kekuatan politik Islam yang akan bersinergi dengan Partai Islam dan
berbasis Islam, serta ormas Islam, Kedaerahan dan ormas pergerakan Islam maupun
pergerakan nasional yang sadar akan bahaya Naga Sembilan.
Insya Allah, dinamika yang terus bergerak
akan mengarahkan pada arah terbangunnya kekuatan Koalisi Umat dan warga
Pribumi. Barisan Taruna Jakarta, akan berkerja dengan Strategi sembilan
Pintunya, menjadi elemen kecil yang ikut menjadi saksi sejarah bahwa Jakarta
tetap milik umat Islam, milik kaum pribumi dan kaum yang sadar akan perjuangan
para pendahulu, BARISAN UMAT DAN WARGA PRIBUMI akan menjadi benteng perlawanan,
pertahanan dan saksi kemenangan Islam Politik dan Politik Islam yang berkolaborasi
dengan kaum pribumi yang sadar bahaya Cengkaraman kolonialis baik Zionisme
maupun Komunisme.
Untuk menyongsong kemenangan tersebut,
mari kita rancang kemenangan dengan memenuhi syarat menang dalam pertempuran
dan peperangan. Syarat tersebut adalah sertakan Allah swt dalam setiap tahapan
kerja untuk mengalahkan kaum Zionis dan Komunis/PKC dan derivasi mereka.
Kita punya waktu yang cukup untuk
menggalang, memobilsir dan membuat konfigurasi langit dan bumi, wallahu alam
bishasawab. Hasbunallah a Ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni;man nashir.
JAKARTA DIBANGUN 589 TAHUN YANG LALU
DENGAN DARAH PARA SYUHADA, DAN AKAN KITA PERTAHANKAN DENGAN DARAH PARA SYUHADA
GENERASI INDONESIA EMAS 2045.
*Penulis adalah Anak Betawi asli, lahir
di Budikemuliaan dan memulai mengenal indahnya Betawi di Petamburan I Jakarta
Pusat.
No comments:
Post a Comment