Wednesday, 27 January 2016

Merubah TERPAKSA menjadi RELA

Oleh: Yunita (TIM MLJ Taruna Muslim)



Ketika nasi menjadi bubur, lalu bagaimana bubur tersebut akan terasa nikmat??

Setiap manusia selalu merasakan penyelasan apabila masalah yg diselesailan tdk sesuai dengan keinginan dan ada akibat yg terjadi... yaitu Penyesalan berkepanjangan hanya menambah semuanya menjadi tidak nyaman. Sudah saatnya kita berhenti dari penyesalan yang tidak berarti. Menggerutu sepanjang hari membuat bubur semakin tidak enak dan nasi tetap tidak kunjung datang.

Langkah yang tidak tepat ini harus diganti dengan segera mencari segala hal yang membuat bubur menjadi hidangan selezat nasi, Atau menjadi hidangan lain yang bisa melupakan kita kepada nasi.

Keterlanjuran kita dalam memilih dan bertindak, sementara kita sangat tidak nyaman dengan pilihan dan tindakan itu, jalan terbaiknya adalah segera merubah kata. Merubah dari kata terpaksa hingga menjadi kata rela.

Berusaha untuk menikmati pekerjaan dan pilihan itu. Dan berusaha pelan-pelan untuk melupakan keinginan masa lalu, jika sudah tak mungkin kembali lagi.

Sulit memang, namun bukan berarti tidak bisa. Seiring dengan waktu dan semakin terasa hasil dari pilihan keterlanjuran itu, kita akan segera bisa melupakan gelora pada pilihan yang pertama.


Sumpah serapah, gerutu, penyesalan berlarut-larut hanya akan membuat kita tidak nyaman, dan harapan pertama pun belum tentu bisa kita raih. Akhirnya kita rugi dua kali. Padalah kita bisa untung sekali yang mungkin suatu saat nanti bisa untung dua kali.
________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Terbaik untukku

Oleh: Cory Atul Khaira (TIM MLJ Taruna Muslim)



Terbaik untuk ku

Mata dan Hati tertutup arah mu. Entah apa yang ku cari saat itu, pecapaian apa yg ingin aku lalui. Aku pun tak mengerti.

Terkadang yg ku kira baik, tidak baik untuknya. Kesal timbul dalam hati. Seolah aku tidak bisa menjaga diri.

Kau titip - titip 2 bidadari. Ayah dan ibu yang ku sayangi. Terkadang aku tidak mengerti apa maksud semua ini.

Waktu pun membuat ku mengerti. Larangannya atas selama ini.

Bukan larangan tanpa makna. Semua ini agar penyesalan tidak ku lalu.

Ku lalui apa yg menurutnya baik. Ku patuhi segala nasehatnya. sehingga pecapaian yg ku dapati.

Penyesalan tidak terjadi. Namun ku baru sadari. Ini yang terbaik untuk ku.
__________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Alis Ondel-ondel

Oleh: M. Iqbal Almaududi (Team Leader MLJ Taruna Muslim)



Alis adalah salah satu anugerah Tuhan yang membuat kita harus banyak bersyukur. Dengan alis, bisa menahan air keringat agar tidak langsung kena mata. Dengan Alis, mempermudah mengetahui kondisi orang, apakah dia sedang senang, sedih atau lainnya.

Lalu, jika kita lihat kenyataan sekarang. Banyak wanita yang mencukur alisnya. Dengan alasan mengikuti trend, biar kece kaya artis2. Dan lupa bersyukur bahwa alis ada gunanya untuk kita. Bukan hanya cukur, setelah dicukur habis, si manusia ini mencoba membuat alis tandingan gitu. Dibentuk2, dimulai dari tipis sipit sampe ada yang tebel banget.

Anggeplah ga di botakin alisnya. Tapi ditebelin banget. Percayalah sama gw, orang sekitar lo ga nyaman ngeliat alis lo. mereka pura2 seneng aja. biar lo seneng. hahaha. Mending gw blak2an biar jadi renungan. uhuy~~

Dengan tulisan ini, gw sebagai orang yang sering melihat fenomena ini. agak kesel aja ngeliatnya. Bukan apa2, kesian gitu. Alis botak. Kalo pala botak wajar ya, tp alis botak jelek banget aseli. Dan yang gw heran, rata gitu. dari yang muda sampe yang tua. ada yang nenek2 Lupa umur, masih sempet didetik2 terakhir hidupnya membotaki alisnya.
Terus yang remaja dan semi tante2 juga melakukan hal yang sama.

Padahal, sepengetahuan gw. Allah memberikan sesuatu sesuai kadarnya.
Contoh kaya marcelo (pemain real madrid) punya rambut keriting membubul tinggi. Itu cocok sama wajahnya. Makannya Allah memberikan rambut seperti itu. Bayangin sama lo, kalo sampe si marcelo ga bersyukur dan akhirnya dia rebonding/smoothing dan lain2nya, sampai akhirnya rambut dia lurus dan di kuncir? wkwkwk itu akan HINA banget pasti.

Sama halnya dengan alis. Allah memberikan tebal/tipisnya alis akan disesuaikan dengan wajah anda. Jadi jangan risau. Maka akan disebut ondel-ondel itulah ketika anda menambahinya agar disebut "alis cetar". Yahilaaahh~~

Dalam tulisan saya sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa wanita memang sudah ditakdirkan cantik dari awal mereka lahir. Jadi sebenarnya, tidak di apa2kan sudah cantik.
Dan menjadi masalah, kalo ditambah2in lagi dan menjadi berlebihan itulah yang menjadi terlihat tidak menarik.

Maka, apa salahnya sih kita bersyukur.
Cukuplah air wudhu sebagai cahaya yang Allah janjikan untuk kita, yang  kita usapkan disaat kita akan memulai sholat.
Cukuplah sholat yang membuat wajah kita makin bercahaya.
Cukuplah sujud dalam sholat yang membuat wajah kita semakin terpancar aura kesholehahan. Asikkk ~~

eh inget ya, tulisan ini gw tunjukkan emang untuk para wanita segala umur ya. Jadi buat lo yang lelaki, jangan kesindir sama tulisan ini. Bahaya kalo sampe lo sakit hati sama tulisan ini. WakWaw

Dan ingatlah 1 hal, sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik. Cukuplah sesuai kadarnya. Aseekk ~~


#SaveAlisAsli
_________________
Bisa dibaca juga di iqbalalmaududi.tumblr.com dan Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

YOUNG MUJAHID

Oleh: Annisa Rizkia (TIM MLJ Taruna Muslim)



Menghadapi tahun 2016
Umat islam makin terisolasi dengan ketetapan dan peraturan yang dibuat tikus bermahkota .. segala ketetapan yang dibuat membuat mujahid kaku .. segala kebohongan, tipu daya, propaganda dibuat untuk menjual slogan kebebasan bagi lubang-lubang menuju jembatan 'kedamaian' bagi mereka !

Mujahid ditekan untuk tidak berkutik..
Mungkin 'kalian' bisa berbangga hati dengan segala kewenangan mahkota yang kalian miliki .. tertawalah sebesar-besarnyaaa !!

Tapi kami disini tidak tinggal diam, jarum-jarum dan benang siap kami kaitan untuk mengikat jerami yang kalian sebar .. 

Racun-racun yang kalian doktrin siap kami cegah dengan segala kemampuan dan keahlian yang kita punya ..

Jangan kalian pikir, kami tinggal diam dengan gulungan lakban hitam yang kalian lilit ..

Kami bangsa pribumi berhak atas segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kami didik dari nol ..

Kami young mujahid siap mempertaruhkan harta dan jiwa demi paradise NKRI yang dimahkotai orang-orang yang benar yang berlandaskan Al-qur'an dan As-sunnah yaitu Islam BUKAN dari tangan bersih YANG KELIHATANNYA benar ..

Kami Siap Menegakkan Khilafah Islamiyah di tahun 2025 dengan Pertolongan Allah SWT ..

TAKBIR !!! ALLAHUAKBAR !!
___________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

HIDUP

Oleh: Siti Yuaeni Ulfah (TIM MLJ Taruna Muslim)



H I D U P?
Pernahkah anda bertanya kepada diri sendiri ?
Apakah arti hidup ini?
Definisi hidup yg sering kita temukan adalah...
Hidup adalah anugerah
Hidup adalah tantangan
Hidup adalah pertarungan dengan hasil menang dan kalah
Hidup adalah kesempatan
Hidup adalah kesengsaraan
Hidup adalah keindahan
Hidup adalah janji
Hidup ibarat sebuah teka teki.

Untuk memecahkan teka teki perlu kebebasan bukan?
Ya tentu perlu!
Allah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih apakah kita ingin kembali kepada allah dengan catatan hidup yang baik atau hidup yang buruk.

Apakah yang salah?

Kita sama sama bermuka jahat.
Jadi jangan sebut yg lain jahat dihadapan orang baru.
Wadah bukan dibuat untuk menampung, tapi terjadi untuk menampung.
Seperti air hujan yang membuat genangan dijalan.
Bukan jalan yg menyiapkan air hujan untuk tergenang .

Hidup kita didunia akan menentukan hidup kita di akherat.
Yaa seperti hidup menurut Al-Qur'an yakni hidup adalah ibadah, hidup adalah ujian, dan yg terakhir bahwasanya hidup adalah SEMENTARA !
_____________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Tentang HIJRAH

Oleh: Ika Novy (TIM MLJ Taruna Muslim)



Hijrah adalah kata-kata yang sedang hits di bicarakan saat ini.
Hijrah sebuah kata yang memiliki banyak arti secara istilah dan bahasa.
Kata kunci dari hijrah adalah perubahan. Perubahan menuju lebih baik dalam segala hal yang dilakukan semata-mata untuk kebaikan, manfaat, dan mencari ridha Allah SWT.
Seseorang dapat dikatakan berhijrah jika telah memenuhi dua syarat yaitu ada sesuatu yang ditinggalkan dan ada sesuatu yang menjadi tujuan.

Saat diantara kita ada yang memutuskan untuk berhijrah tentu banyak sekali konsekuensi yang harus kita terima, karena berhijrah itu tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh keimanan yang tangguh karena dampaknya amat berbahaya bagi hidup kita kedepannya.
Seorang teman yang berniat berhijrah, ia berniat untuk pindah dari yang buruk ke yang baik.

Kapan kamu berkerudung panjang?
Sejak aku keterima di SNMPTN 2014, sudah 2th aku berhijrah, dari kerudung paris yang tipis dan sering di katakan kerudung saringan tahu dan sekarang memakai kerudung tebal warna gelap dan panjang, awalnya takut di hujat teman karena ingat pernah di cela-celas, dosamu itu numpuk ga pantes pake kerudung panjang, malu sama masa lalumu !" Namun niat ini begitu besar iman ini tak akan goyah ketika di hujat seperti itu .

Mengapa kamu berkerudung panjang?
Alasan klasik "karena kewajiban lillahi ta'ala" itulah alasan mengapa saya harus berhijrah begitu cepat sekali, dimana ketika sedang liqo murabbiyah saya menjelaskan firman Allah dalam (Al-Ahjab : 59) " wahai nabi katakanlah kpd istri'istrimu , anak" perempuanmu dan istri" orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk di kenali, sehingga mereka tidak di ganggu, dan Allah maha pengampun  maha penyayang".

Tak lagi di ganggu ketika sedang berjalan malah mereka menghormati orang-orang yang berkerudung panjang. Saat memakai kerudung panjang ini aku banyak kehilang dan banyak pula menemukan yang baru. Kehilangan teman yg buruk untuk menemukan teman yg baik kehilangan pekerjaan yg buruk untuk menemukan pekerjaan yang baik, kehilangan pasangan yang buruk untuk menemukan pasangan yg baik.

"Barang siapa meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan mengganti dengan yang lebih baik". (HR.Bukhari- Muslim ).

Niatkan lah berhijrah karena Allah untuk menuju ridha Allah. Lalu Allah akan memberikan apa saja yang kita inginkan asal kita mau berhijrah memperbaiki diri termasuk  kesuksesan dan pendamping hidup.
______________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Cinta HALAL

Oleh: Arum Kusvita (TIM MLJ Tarun Muslim)



Cinta adalah hal yg fitrah jangan pernah nodai cinta dengan aktifitas yg tidak direstui oleh-Nya. Zaman modern kita tahu semua kenal dengan satu kegiatan yg dilakukan sudah menjadi budaya untuk mencinta yakni Pacaran.  Dalam perbuatan pacaran biasanya terjadi banyak hal yang terlarang, dan kadang ini yang (pasti) terjadi dalam pacaran. Seperti misalnya, lamunan-lamunan tidak syar'i, pengaruh terhadap hati (niat) dan motivasi, menyatakan rasa cinta, sentuhan-sentuhan, membuat orang bersikap tidak apa adanya (baik lisan, penampilan dan perbuatan lainnya), berkhalwat (berdua-duaan), boncengan, nge-date, kencan, nonton bareng dan lainnya yang terlalu vulgar untuk dituliskan.

Pacar bukanlah jalan mencari pasangan (suami atau isteri) terbaik. Pacaran hanya akan mendapatkan 'pacar terbaik'. Saat pacaran hanya akan terlihat indah, karena baik laki-laki maupun perempuan (hanya) akan memperlihatkan hal-hal yang indah saja. Sehingga, bagi yang berlanjut ke pernikahan, hal-hal 'indah' tersebut sudah bukan lagi hal yang istimewa atau kejutan penuh berkah. Bersebab, sudah dirasakan terlebih dahulu dalam ikatan yang salah. Laksana 'mencicipi' bumbu-bumbu yang sayurnya justru belum di masak.

Cinta yang benar (sehat) tidaklah menuntut apa-apa, jika belum ada ikrar halal atasnya. Cinta hanya dibuktikan dengan menghalalkannya atau mengikhlaskannya. Maksudnya adalah halal dalam pernikahan suci karenaNYA, atau ikhlas guna fokus dalam menyiapkan dan memantaskan diri dengan kedekatan penuh kepadaNYA.

Cinta terlarang, dalam hal ini pacaran dan segala artibut-artibutnya bisa saja menjadi salah satu pintu dosa. Hati yang tak lagi khusyu' karena selalu mengingat kekasih. Mata yang mencuri pandang ataupun saling menatap. Tangan dan kulit yang menyentuh. Niat dan motivasi yang kadang terlenakan. Sangat halus, dan syatan bermain sangat halus.

Ingatlah sebuah kisah, dimana ada seorang ahli ibadah dalam keadaan buta. Setiap hari ia datangi masjid dengan dituntun seseorang. Namun, suatu ketika si 'penuntun' itu meninggal dunia.

Karena kuatnya dorongan untuk kian dekat denganNYA. Si buta akhirnya pergi ke masjid sendiri tanpa di tuntun. Dan terjatuhlah si buta di tengah perjalanan, luka berdarah mukanya.

Lalu, suatu saat datanglah 'penuntun' baru si buta untuk mengantarkan pergi ke masjid. Si buta terus di antarkan ke masjid setiap harinya. Akan tetapi, si buta merasa ada yang berbeda dengan 'penuntun' sebelumnya. Ada apa gerangan.

Ditanyalah oleh si buta kepada 'penuntun' baru ini. 'Penuntun' baru pun hanya terdiam. Si buta kembali bertanya, dan 'penuntun' diam. Si buta terus  bertanya kepada si 'penuntun' baru. Siapa gerangan dikau? Akhirnya 'penuntun' baru berterus terang. Dia adalah iblis.

Luar biasa. Iblis membantu mengantarkan ke masjid hamba ahli ibadah? Ya, karena ternyata iblis mendengar ketika ahli ibadah yang buta ini terjatuh dan luka. Setengah dosa dari ahli ibadah ini terampuni oleh Allah ta'ala.

Iblis tidak mau ketika ahli ibadah yang buta ini terjatuh lagi dan diampuni semua dosanya. Artinya sebegitu 'serius' perjuangan syaitan membuat manusia jauh dariNYA dan dekat dengannya.

Ingat ! Pacaran hanya akan membuat seseorang jauh dariNYA. Pacaran hanya akan membuat seseorang dekat dengan si dia. Fikiran, lamunan, aktivitas dan lainnya tercurah hanya untuk si dia. Dan itu yang diingini syaitan. Dan sesiapa yang masuk perangkap syaitan, dan jauh dariNYA. Maka, sejatinya ia adalah "teman" syaitan itu sendiri. Bertaubatlah.

Namanya pacaran, ia akan sering berdua-dua an. Inilah khalwat (berdua-duaan) atau mojok. Baik di tempat ramai atau di tempat sepi. Karena khalwat adalah ketika dua orang lawan jenis berdua-dua an dan tidak mau jika ada orang ketiga datang. Terganggu dan risih jika ada yang datang, walaupun hanya ditampakkan dalam hati.

Sekecil apapun pelanggaran, maka itu adalah pintu dosa. Dan bahkan boleh jadi dosa terbesar kita adalah menganggap kecil pelanggaran-pelanggaran itu.

Rasa cinta adalah fitrah, dan menuntut jalan yang suci dalam mengekspresikannya. Jangan sampai menjurus kepada perangkap-perangkap syaitan. Karena sesungguhnya itu bukanlah cinta, namun nafsu belaka. Jangan sampai pula, karena salah dalam menampakan rasa cinta, justru menjadi tandingan terhadap cinta kepada Allah ta'ala. Na'udzubillahi min dzalik.

"Dan katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga (sebagian) pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh  Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (TQS. An-Nuur: 30)

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga (sebagian) pandangannya, dan memelihara kemaluannya, ....................... " (TQS. An-Nuur: 30)

"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah ia sebagai musuh kalian. Karena sesungguhnya syaithan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (TQS. Fathir: 06)

"Syaitan itu memberikan janji-janji pada mereka, dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal tiadalah syaitan itu menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka." (TQS. An-Nisaa': 120)

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menjadikan tandingan-tandingan selain Allah ta'ala. Mereka mencintai sebagaimana mereka mencintai Allah ta'ala. Padahal, orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah ta'ala ............ ."(TQS. Al-Baqarah: 165)

"Telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka kedua mata, zinanya adalah dengan memandang. Kedua telinga, zinanya berupa menyimakdengarkan. Lisan, zinanya berkata. Tangan, zinanya menyentuh. Kaki, zinanya berjalan. Dan zinanya hati adalah ingin dan angan-angan. Maka akan dibenarkan hal ini oleh kemaluan, atau didustakannya." (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

"Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita bukan mahramnya, dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Dari Jabir ibn 'Abdillah, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yang tiba-tiba. Beliau bersabda: Palingkan segera pandanganmu!" (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

"Pandangan adalah anak panah beracun dari anak panah iblis. Siapapun yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, Allah akan mengaruniakan keimanan, yang ia temui rasa manisnya di dalam hati." (HR. Al-Hakim)


Beliau bersabda, Dari Ibnu Umar bin Al-Khaththab rahimahullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,Tidaklah seorang pria yang berduaan dengan seorang wanita, kecuali yang ketiganya adalah syaitan. (HR. Imam At-Tirmidzi)
______________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Nyamuk

Oleh: Edi Sofyan (Penasehat TIM MLJ Taruna Muslim)

Bersama Pimpinan Pesantren Darul Qur'an Bang Ahmad Jameel


Silaturrahim ke rumah kawan yang letaknya tidak jauh.
Setelah mengucapkan salam saya lihat dia sedang membuka hp dan melepaskan batrenya...
T: Batre sekarang   banyak yg palsu...  
E:  kok tau kalau batrenya palsu...
T: baru di  pake sebulan... belum sampai 12 jam sudah low bat...
E: Beli yg asli doong
T: yang ori katanya asli ...tapi mahal...   ( segera membuang batre hp ke tong sampah)
E: jangan di buang...  bisa untuk membunuh nyamuk..
T: (batre di ambil lagi dari tong sampah) terus di apain...   
E: Dilempar kenyamuknya......
T: Batre tetap di simpan.... (kalau sudah banyak  baru di gunakan ... kalau cuma satu kalah banyak sama nyamuknya)
E: jadi mikir... bercanda saja dipercaya... apa lagi beneran...
_______________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Namanya juga DAKWAH

Oleh: Rina Mustaqimah (TIM MLJ Taruna Muslim)


Namanya juga dakwah
Wajib bagi setiap muslim
Jalan dakwah tidaklah mudah
Rintangan datang menerpa
Cacian pun silih berganti

Namanya juga dakwah
Kadang ada yg menerima
Bahkan adapun yg menolak.
Meski hati ini terluka.
Ingatlah......
Allah bersama kita.

Namanya juga dakwah
Wahai para pendakwah..
Tetaplah dalam dakwah ini
Meskipun banyak duri yang menghadang..

Ya Allah...
Zat Yang Maha Membolak Balikkan Hati
Jagalah jiwa raga ini
Jagalah kami dari kemalasan
Jagalah kami dari sifat2 tercela
Ridhoi setiap dakwah dan jihad kami
Izinkanlah kami menuju SyurgaMu
Karena tekad kami kuat....
Berjuang dijalanMu
Jihad Fiisabilillah

#NamanyaJugaDakwah
__________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

5 Prinsip kami !!

Oleh: Syaugie (TIM MLJ Taruna Muslim)



Walaupun satu diantara kami tak saling mengenal

Satukanlah kembali debu-debu yang bertebaran ini

Kan kami buat sejarah manis Islam dengan memahami 5 prinsip:


1. Allah tujuan kami
2. Rasulullah panutan kami
3. Al-Qur'an konstitusi kami
4. Jihad jalan juang kami
5. Mati di jalan Allah cita-cita kami tertinggi
_________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Kisah DAUN & POHON.

Oleh: Septo Wahyu (TIM MLJ Taruna Muslim)



Daun : Pohon, terimakasih ya sudah menjadi tempat kami bernaung selama ini.

Pohon : Justru aku ya berterimakasih daun. Kalian lah yang membuat aku memiliki banyak manfaat.
Jika kalian tidak ada mungkin aku sudah ditebang karena dianggap sudah mati dan tdk berguna.
Kalian lah yang membantuku melakukan fotosintesis shg aku dapat menyejukkan udara di sekitarku.

Daun : Kami yang lebih berterimakasih pohon. Karena kaulah yang telah menumbuhkan kami menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Karena kau lah juga alasan kami untuk terus bertahan dari terpaan angin, hujan, dan panas, karena kami sadar kami harus terus bertahan untuk dapat terus menyebarkan manfaat.
Tapi, pohon maaf kami sepertinya harus meninggalkan kamu sekarang.

Pohon : Tapi, kenapa daun ? Kenapa kalian harus meninggalkan aku ?

Daun : Karena sudah waktunya pohon. Tapi, kau tenang saja. Kami akan gugur di sekitarmu, jadi kami tidak benar benar meninggalkanmu. Kami akan membusuk di sekitarmu, dan menjadikanmu tetap subur. Kau tenang saja, akan tumbuh daun daun muda yang dapat terus membantu kau menebar manfaat kok.

Pohon : Baiklah daun, Terimaksih atas semua. Engakau akan terus ku ingat. Selamat tinggal daun.

Daun : Selamat tinggal pohon :)
_________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Yuk Sholah Dhuha ^o^

Oleh: Bunga Lidia Rahma (TIM MLJ Taruna Muslim)


Sebanyak apakah nikmat yang Allah berikan kepada kita?
Tentu kita tidak bisa menghitungnya, bukan?
Karenanya, pagi hari, di sela - sela kegiatan yang baru kita mulai, cobalah meluangkan 10 - 15 menit saja untuk shalat Dhuha. Berapa rakaat? Terserah, bisa dua, empat, atau enam rakaat sebagai ungkapan syukur kita kepada Allah.

Rasul pernah bersabda, dengan mengerjakan shalat Dhuha, kita bersedekah untuk 360 ruas tulang tubuh kita. Berapa banyak pahala yang didapat? Padahal, kita mendapatkan semua itu hanya dengan meluangkan 5 - 10 menit saja.

Dengan mengerjakan shalat Dhuha di pagi hari, Allah berjanji akan mencukupi kebutuhan kita pada sore hari. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Hakim. Dengan shalat Dhuha, Allah juga akan memberi kita kesehatan, semangat, ketenangan hati, dan bimbingan untuk melakukan kebajikan.

Source : Open Your Heart, Follow Your Prophet
________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

HIJRAH...

Oleh: Hernita (TIM MLJ Taruna Muslim)


Hijrah tak semudah yang kalian bayangkan. Dimulai dari cara berpakaian yang modern menuju berpakaian syar'i. kenapa demikian? Ya karena kita harus siap dengan komentar orang-orang disekitar kita, belum lagi banyak yang berkomentar pedas dan sedikit yang menyemangati. Tapi bagiku, sedikitnya yang menyemangati adalah yang paling berharga.

Bagi mereka yang belum faham soal ini, pasti dengan mudahnya berkata:gayanya norak, kaya ibu-ibu majelis ta'lim;ih gak modis banget deh penampilannya ; ih kaya istri/cewe teroris;sok alim; rempong napa itu pakaiannya dan yang lebih sakit lagi udah berpakaian syar'i seperti itu tapi kelakuannya belum benar, masih suka ngomongin orang. munafik banget deh .

Sedih sekali hati ini mendengar komentar-komentar yang pedas seperti itu tanpa mereka tidak tau bagaimana proses menuju hijrah. Tapi itulah yang sering terjadi, padahal perkara penampilan dan ahlak adalah dua perkara yang berbeda. Jangan pernah salahkan hijabnya, pakaian syar'i-nya, apalagi Agamanya (islam) jika akhlaknya masih kurang baik dan kurang benar. Malah jangan menyuruh dicopot hijabnya karena akhlaknya masih kurang baik dan kurang benar.

Ya mereka memang berhak berkomentar, tapi sangat disayangkan berkomentar yang buruk tanpa menyemangati atau mendukung dan tanpa mengetahui proses menuju jalan yang lebih baik ini.

Hampir-hampir aku putus asa saat berhijrah, bahkan aku sampai berpikir apakah aku hentikan saja sampai disini? Menjadi orang biasa saja.; "tak dihargai sungguh menyakitkan".

Jangan!!! Bagi kalian ukhti yang sedang berhijrah jangan berpikiran seperti itu apalagi sampai berhenti berhijrah. Karena disinilah aku menyadari bahwa Allaah subhanahu wa ta'ala sedang menguji keimanan dan keistiqomahan kita. Kini aku tak peduli dengan cemoohan orang-orang, tetapi kujadikan cemoohan mereka sebagai pembelajaran untuk memperbaiki diri dan lebih semangat lagi untuk berhijrah. Aku tak butuh pujian mereka, like mereka seperti di facebook. Yang kubutuhkan doa dan semangat. Aku berhijrah lillaahi ta'aalaa, inilah salah satu bentuk taat ku pada-Nya dan yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya agar kita tetap istiqomah dijalan ini. Ayo berhijrah, ayo kita berjalan bersama menuju jannah-Nya, ayo sama-sama kita istiqomah dan kita harus yakin bahwa janji Allah itu pasti.
________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

Terinspirasi dari "Cerita Kisah 4 Lilin"

Oleh: Cyndi Alfiani (TIM MLJ Taruna Muslim)


Belajarlah seperti Kisah 4 Lilin. Saat keluhan itu datang, pasti inget Kisah 4 Lilin itu. Belajar untuk tidak mengeluh. Dan terus berusaha dengan Harapan. Harapan tidak pernah mati di dalam hati kita. Selagi kita bersyukur lihat apa yang di bawah, selagi kita bisa mengontrol emosi kita. Percayalah, kemudahan pasti datang. Kedewasaan bukan diihat dari usia, tapi lihat dari bagaimana kita bisa menyikapi masalah dengan tenang. Berfikir positif dan buang jauh-jauh hal yang negatif. Perbaiki diri dan pantaskan diri. Lihat cermin, unjuk cermin itu. Dan YAKIN KAMU BISA :)
________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

MIMBAR DAKWAH, DULU DAN KINI

Oleh: Paibo Rusdi H. N. (TIM MLJ Taruna Muslim)


Dahulu... Mimbar dakwah adalah tempat yang sangat terhormat. Ia hanya boleh diisi oleh orang-orang yang berilmu.
Diatasnya curahan ilmu dan hikmah mengucur deras ke hati para pendengar.
Adab yang keluar dari seorang ulama/da'i menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah.
Sehingga mereka yang datang tidak hanya  pulang membawa ilmu, tapi juga pancaran adab sang guru.
Contoh nyatanya adalah majelis Imam Ahmad.
Diantara puluhan ribu jamaah yang hadir, hanya 500 orang yang menulis, sisanya memperhatikan bagaimana adab seorang Imam Ahmad.

Adapun saat ini....?
Sebagian mimbar dakwah berubah menjadi panggung hiburan. Lebih banyak diisi oleh para pelawak berbaju Ustadz. Sedikit ilmu, kering adab.
Hasilnya adalah banjir idola dan miskin teladan.
Jamaah yang semestinya pulang membawa ilmu, justru kembali dengan hati yang keras.
Kita tidak mengatakan bahwa canda dan gurauan itu haram bagi seorang da'i.
Tapi ia ibarat garam bagi makanan, bila berlebihan maka akan merusaknya.
Kecuali canda dan gurauan yang bercampur dusta. Hukumnya haram untuk selama-lamanya.
______________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

THINK BIG

Oleh: Nurul Ulfah (TIM MLJ Taruna Muslim)


T - berarti "talent" & "time".   Keduanya adalah hadiah dari sang pencipta
H - adalah "hope", adalah harapan untuk hal-hal yang baik dan jujur
I - adalah "insight". Wawasan yang diperoleh dari orang lain atau bacaan yang bermutu
N - adalah "nice to all people", berbuat baiklah pada semua orang
K - adalah "knowledge", itu adalah kunci kehidupan

B - adalah "book", bacalah buku sebanyak-banyaknya
I - "in-dept" belajar dan perdalamlah keterampilan
G - adalah "God", jangan lupa pada sang Maha kuasa.
_____________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM ADALAH SOLUSI PERJUANGAN ISLAM (Part 1)

Oleh: Wahyudin Wisudawan (Tim MLJ Taruna Muslim)


Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA ). Indonesia dihadapkan oleh permasalah yang sangat besar. Bahwasannya segala bidang di Indonesisa pastinya dipengaruhi oleh hal tersebut. Dari budaya, sosial dan politik, pendidikan, ekonomi. Dari yang sederhana hingga yang persoalan besar. Budaya yang sangat dinamis menjadikan bangsa Indonesia semakin kehilangan identitas kebangsaannya dan tentunya umat islam semakin kehilangan indentitas keislamnya. Melihat hal tersebut tentunya dunia pendidikan memiliki peran penting dalam menentukan generasi mendatang.

Pendidikan harus mampu menjadikan gerasi mendatang adalah gerasi emas. Melihat kurikulum yang sekarang, apakah pendidikan indonesia sudah mencapai hal tersebut? upaya apa yang telah dilakukan? Kenyataannya bahwa pendidikan di indonesia kini hanya membuang Uang, membuang tenaga, membuang umur. Semakin lama semakin Mahal pendidikan, semakin lama semakin lelah berfikir, dan tak lebih dari 16 tahun hanya untuk menjadi Sarjana strata-1.

Melihat hal tersebut pendidikan pula dihadapkan oleh generasi-generasi yang semraut dengan masalah, dari Bullying hingga Prostitusi pelajar. Ini merupakan hasil dari perkembangan generasi saat ini terhadap lingkungan yang dinamis.

Bila dibandingkan kembali pada masa kejayaan Islam, Pendidikan mulai tersusun secara terstruktur pada masa Dinasti Abbasiyah (132 H - 656 H). Pada masa itu Pendidikan didasari oleh Keimanan, bersumber dari Al-Qur'an lalu di aplikasikan dalam teknologi-teknologi yang canggih pada masanya. Padahal pada masa itu pendidikan wajib yang ditempuh hanya 12 tahun. Yaitu 6 tahun di Kuttab, dan 3 tahun di Madrasah.

Setelah itu mereka berkelana. Pada umur 16 tahun mereka menikah. Lihatlah cendikiawan muslim pada masa lalu yang selalu di dasari oleh keimanan, ilmunya sampai kini terkenal ke seluruh dunia..
Berbanding terbalik pada masa saat ini, hilangnya rasa keimanan hilang pula pengetahuan.
Semoga tulisan ini menjadi motivasi kita dalam membentuk pendidikan yang lebih baik. Bersumber dari Al-Qur'an dan as sunah, menanamkan keimanan dalam murid kita kelak.
_________________
Bisa dibaca juga di Instagram: @iqrodaily dalam #iqromenulis