Oleh: Alfian Tanjung
Tanggal 25 Mei 2011 jam 16:05 dideklarasikan pembentukan Israel Asia oleh para kader pergerakan Kristen, sebagai tindak lanjut dari percepatan TRANSFORMASI 2020, sebuah upaya membangun Imperium Contendum Kristus. Pasca reformasi dengan tanda mundurnya Pak Harto sebagai Presiden Indonesia yang kedua pada hari Kamis tangal 21 Mei 1998 jam 09.50, kaum Kristen semakin serius menggerakkan mesin Salib mereka, rekomendasi sidang rahasia mereka pada bulan April 2001 di sebuah Hotel mewah di Bandung mereka mencatat: "bahwa dari kalangan Islam sangat tidak respek bahkan abai terhadap Gerakan ZIOKINDO (Zionist Kristen Indonesia)", Agenda mereka adalah sebagai berikut:
Pertama, Jangka pendek melakukan rekruitment besar-besaran masuknya kaum non nasrani kepada agama Kristen dengan cara apapun terutama dengan jalur uang dan jalur balas budi.
Kedua, Jangka menengah, membentuk pasukan Bersenjata Kristen dalam satu kesatuan besar yang bernama BRIGADE YESUS dengan lima satuan Batalyon yakni: Laskar Kristus (Densus 88), Pasukan Kelelawar hitam, Pasukan Paulus, Pasukan Super Ninja dan Pasukan Bunda Maria. Menguasai pasar dengan dominasi pasar diawali dengan membakar, merusak dan menjatuhkan citra pasar rakyat, memunculkan Minimarket jaringan zionist dan supermarket.
Ketiga, Jangka Panjang, ZIOKINDO akan menjadi pengatur Indonesia, berkolaborasi dengn PKC (Partai Komunis Cina). Untuk itu kader dan warga ZIOKINDO diwajibkan berpolitik dan memiliki anak yang banyak minimal 10 orang dan merebut posisi ketua RT dan RW diseluruh Indonesia, untuk menjadikan Indonesia NKRI = Negara Kristus Republik Indonesia, baik secara terang-tarangan maupun bayangan.
Untuk mewujudkan semua itu mereka melakukan beberapa hal diantaranya memperbanyak kader militant dari yang intelektual sampai yang milisi (pasukan reguler termasuk intelejen misi), sejak 2005 dilakukan latihan militer kristen dalam skala besar pada tiap bulan Mei dan Oktober dalam tiap tahunnya, pembuatan perguruan pendidikan dari PAUD-Perguruan tinggi termasuk perguruan dengan nama kamuflase yang banyak dibangun di Aceh pasca tsunami, 2004-2005 dan sumatera Barrat setelah bencana 30 September 2009.
Matinya banyak pesantren di jawa menjadi lahan subur bagi kaum sekuler dan kristen untuk memanennya. Ditopang juga oleh Media mainstream seperti Kompas (Komando Pastur, Kompas TV), Media Indonesia (Metro TV) dan Tempo (baik majalah, koran maupun online), dll. Termasuk keberadaan tokoh-tokoh Publik baik diranah politik maupun artis serta sosok kader mereka yang familiar dengan masyarakat.
"KEADAAN DIPERPARAH OLEH KAUM SEPILIS & TRADISIONALIS YANG DIKANGKANGI OLEH DOLAR DAN IMING-IMING DUNIAWI OLEH PARA AGEN ZIOKINDO DISELURUH JAZIRAH NUSANTARA"
No comments:
Post a Comment