Thursday, 8 January 2015

MENATA POTENSI KEKUATAN POLITIK INDONESIA: UPAYA SADAR MENGELOLA ASPIRASI ISLAM & UMAT ISLAM

Oleh: Alfian Tanjung


Indonesia hanya dan pasti berjaya dengan penerapan Syariat Islam sebagai sistem hidup secara subtantif dan simbolik yang berjalan tanpa dikhotomi. Salah satu langkah yang bisa dan Insya Allah pasti bisa adalah penataan dan penguatan politik Islam, baik melalui kelembagaan partai politik Islam (baca: PPP, PKS dan PBB) maupun kelembagaan lain yang mengarahkan pada tegaknya syariat Islam secara formal (paling tidak memberikan ruang dan peluang untuk formalisasi tegaknya NKRI Syariah).


Keberadan lembaga pendidikan merupakan keniscayan, baik lembaga pendidikan negri, swasta Islam dan Pondok Pesantren, juga aank-anak muslim dilembaga "Tetangga" (sekolah Kristen, Budha, Hindu dan Nasionalis sekuler. Resultan potensi SDM Muslim harus terkoneksikan dengan spirit Islam, disinilah tugas dari MIUMI, FPI, DDII, Muhammadiyah, NU, Taruna Muslim dan lembaga Islam lain. Melalui pendidikan SDM umat bisa diajak untuk memahami dan menghayati serta menjiwai bahwa hanya Islam sajalah Ad din (baca: Agama) yang diterima oleh Allah swt dan diterima oleh fitrah insan modern di era Global digital dan ultra digital, Islam is solution.

Otoritas Politik dan kekuatan Politik, merupakan jembatan Emas dan Jalan Tol kemenangan Islam dalam artian tegaknya syariat Islam secara keilmuan dan penerapan hukum Islam karena terjewantahkan dalam bentuk konstitusi. Disini Hizbut Tahrir berpeluang untuk menawarakan konsepnya denga catatan bahwa Tasamuh, Ta'awun dan Sinergitas kekuatan Politik Islam dibangun karena Allah swt. Karena DI/TII dan NII (Bukan KW IX), Jama'ah Muslimin Hizbullah juga menempati posisi penting dalam upaya ini. Kita bisa terus bertumbuh dan bekembang tambah harus bertumbuk dan pecah.

Syarat utama adalah ikhlaskanlah perjuangan Politik Islam untuk tegaknya kekuasaan Allah swt dimuka bumi, hanya karena dan untuk Allah swt semata, syarat berikutnya adalah masing-masing pihak membuka pintu hati, pintu otak dan pintu silaturahim. Konsolidasi dan soliditas internal umat merupakan modal yang sangat signifikan. Adapun keberadaan Laskar atau Tentara Islam, Kerja diplomasi Internasional, kesiapan konsep aplikasi (Sistem rumah tangga modern, Poligami sebagai solusi, sistem perbank-kan Islam, tak dibenarkan keberadan sistem konvensional lagi, sistem ZIS yang berkekuatan hukum tetap, pajak hanya untuk non Islam), dan yang lainnya merupakan faktor penyempurna secara proses.

MARI KITA MULAI TUMBUH KEMBANGKAN BENIH DAULAH ISLAM DIHATI DAN OTAK KITA MAKA PASTI DAULAH AKAN TEGAK !!!


Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim
Pengasuh Majelis Lentera Jihad (MLJ)
Anggota Majelis Syuro DDII DKI Jakarta
Ketua Majelis Syuro DPP FDKM Tangerang Raya
Dosen di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr HAMKA (UHAMKA)
Ketua Umum Badan Pekerja Pusat (BPP) Gerakan Nasional Patriot Indonesia (GNPI, Gerakan Patriot).
Waket Bidang Litbang DPP PPP Periode 2014-2019
Waket PARMUSI DKI Jskarta


Fanpage: https://www.facebook.com/alfiantanjungtm
Twitter: @alfiantmf

No comments:

Post a Comment