Monday 18 July 2016

PEDOMAN REBUT JAKARTA VIII: DEKLARASI JIHAD POLITIK

Oleh: Alfian Tanjung


Ramadhan 1437 H, menjadi bulan Jihad bagi Umat Islam, 3143 Perda, termasuk Perda syariah diberangus oleh Rezim Komunis Jokowi, eksekutor PKI ditanah Betawi manusia dzalim dan Mujrimin yang bernama Ahok semakin menegaskan posisinya sebagai duo cino, Jokowi-Ahok dan Salib Palu-Arit. untuk menghadapi situasi ini hanya ada satu pilihan bagi umat Islam Jakarta secara khusus dan umat Islam secara Nasional yakni JIHAD POLITIK.

Langkah Pertama, Kepada Muslim yang ber-KTP Jakarta, Muslim Anggota Partai Poltik dari semua partai, Ormas Islam dalam berbagai bentuk dan sifat dan tokoh-tokoh Islam dari berbagai elemen dan komponen. Mari kita kita resapi pesan Quran tentang Kepemimpinan dan watak dan sikap serta rencana kaum kafir dan munafiq dalam menjalankan hidup dan misinya didunia ini.

Langkah Kedua, MUI. MIUMI, Muhammadiyah, NU, Persis, Al Wasliyah, Wahdah, Taruna Muslim, FPI, FBR, DDII, IKadi, KMJ, Khairu Ummah dan elemen dakwah, paguyuban termasuk PII, HMI, GPII dan elemen lainnya, marilah kita bergerak menyadarkan dan mengarahkan umat untuk HANYA memilih pemimpin Muslim yang berkomitmen membela kepentingan Islam dan Umat Islam, juga umat lainnya sebagai wujud Rahmatan lil alamin.

Langkah Ketiga. GMJ, baik jaringan Gubernur Jakarta maupun Gubernur Muslim Jakarta, mari terus bekerja mengumpulkan KTP, membangun Posko dan link kontak person di 12.700 TPS di DKI dan kepulauan seribu, dan menyiapkan tenaga saksi umat dan agenda yang mengokohkan keberadaan GMJ. Untuk MPJ, lakukan koordinasi dengan GMJ, adakan koordinasi dan aliansi strategis, caranya bertemulah Prof Dr. Didin Hafiduddin dkk dengan Dr. Rizieq Shihab dkk, bicarakan langkah memenangkan pasangan Gubernur Muslim, dengan rumus Muslim-muslim.

Langkah Keempat, Tetapkanlah pasangan Calon yang didukung oleh GMJ dan MPJ, juga oleh elemen dan komponen lain sebagai lawan Ahok atau lawan calon yang merugikan Islam. Posisi kita bisa mencalonkan satu pasangan calon Gubernur tersebut atau mendukung satu pasangan calon yang merupakn hasil syuro dari komponen dan elemen masyarakat Jakarta tersebut.

Langkah Kelima, keterlibatan GMJ, MPJ atau apalah namanya dalam memenangkan calon Muslim, harus dilakukan secara totalitas dan mengikuti tatacara dan tahapan yang ada. dengan keterlibatan yang utuh baik secara waktu dan mekanisme proses Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tanggal 15 Februari 2017 tersebut, kita bisa melakukan kegiatan yang terukur, maka dengan itu ada alasan kuat kita bisa memenangkan peperangan dan pertempuran politik ditanah Betawi ini dengan izin Allah swt.

Langkah Keenam, Setelah proses pencoblosan, tahapan yang rawan adalah proses penghitugan, yang perlu DICATAT, para taipan, mafia dan kaum kafir komunis kerap melakukan segala cara untuk memenangkan si Ahok, untuk itu partisipasi masyarakat secara luas sangat diperlukan bahkan diharuskan, keberadaan relawan, cyber Jihad/Medsos dan peran-peran lainnya sangat dibutuhkan. sementara itu kalangan ulama, sesepuh dan semua masyarakat Muslim perkuatlah langkah Jihad Politik kita dengan Puasa sunah, qiyamul lail dan sedekah. Menjaga stamina pisik juga menjadi sesuatu yang sangat diperlukan.

Langkah Ketujuh, Hadapilah dan sikapilah kemenangan dengan rasa syukur dan ingat rencana awal mengapa kita memenangkan calon Muslim-muslim, yakni untuk memenangkan kepentingan Islam dan umat Islam dan memberi perlindungan secara adil pada kaum dliuar Islam yang bersedia menjadi warga yang baik menurut hasil musyawarah.


* Pimpinan Taruna Muslim, Wakil Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Pusat Periode 2015-2020.


Thursday 28 April 2016

PEDOMAN REBUT JAKARTA VII: RUMUS KEMENANGAN

Oleh: Oleh: Alfian Tanjung


... Allah tidak akan memberi jalan pada orang KAFIR untuk mengalahkan orang-orang yang Beriman/MUKMIN (QS: 4: 141)
I Januari 2017, ditetapkan oleh para Penjajah Zionis dan kompradornya bahwa Irian akan lepas dari NKRI, hal ini sangat tergantung pada kerja-kerja intelejen dan mliter TNI semua angkatan, POLRI dan segenap pihak terkait, termasuk para ulama dan santri sebagai kekuatan inti dari penjagaan NKRI sejak kemerdekan. (hal ini akan dibahas khusus pada lain waktu).
Untuk Jakarta, Merupakan agenda Lokal yang berdimensi Nasional, bahkan internasional. Maka kemenangan Kaum Pribumi yang dimotori oleh kaum Muslimin menjadi suatu kemestian sejarah, dan hal tersebut bisa direbut dengan memperhatikan beberapa hal dibawah ini:
Pertama, Belajar dari kekalahan atau bisa juga kita katakan kesalahan, yakni libatkan Allah swt dalam setiap tahapan yang diambil, jaga persatuan dan kesatuan dengan melakukan deteksi dini terhadap kaum Munafiqin atau penghianat.
Kedua, jangan melakukan pola yang sama dalam menghadapi situasi yang sama, karena hal tersebut merupakan kesalahan yang mengantarkan pada kekalahan.
Ketiga, Efektifkan komunikasi konvensional sambil terus dan tetap melakukan perlawanan melalui Multimedia, Multimetoda dan Multistrategi.
Keempat, libatkan kalangan muda dengan berbagai media dan pendekatan sesuai dengan minat, bakat dan kecederungan, juga hobby mereka. Untuk partisipasi politik kita kerucutkan pada nilai dasar Aqidah dan pemahaman mereka akan dasar kenegaraan yang selama ini mereka dapatkan disekolah.
Kelima, untuk kaum Ibu atau kaum wanita, peran para tokoh dan profesi secara kolektif, mobilisasi kaum Ibu bisa didekati dengan pendekatan keagamaan, hobby dan ekonomi. cara konvensional akan efektif untuk memantapkan pilihan kaum Ibu tersebut.
Keenam, Peran birokrat Muslim, baik RT, RW, Lurah, Camat dan walikota yang beragama Islam didukung oleh Muspida dan Mupika yang seiman akan sangat membantu mencapai kemenangan kaum pribumi dan umat Islam.
Ketujuh, Jurnalis Islam yang berada dalam JITU, maupun media Islam independen harus melakukan link up dengan Jurnalis Muslim dimedia mainstream, baik media nasional maupun media Internasional.
Kedelapan, Partisipasi dikepanitiaan di TPS, PPK, KPU maupun panwas menjadi sesuatu yang sangat menopang kemenangan suara pribumi Muslim. Karena mereka juga mempunyai tanggung jawab moral dan tanggung jawab dakwah politik untuk Islam.
Kesembilan, TNI/POLRI dan aparat keamanan yang lainnya, seperti Intelejen, baik diketentaraan, Kejaksanaan, Departemen terkait yang beragama Islam, antum semua punya kewajiban untuk memenangkan kepentingan Islam dan umat Islam dalam menjaga keutuhan NKRI dengan memenangkan calon Gubernur yang Muslim-muslim.
Kesepuluh, Para Ulama dan Cendikiwan Muslim berkewajiban untuk memberikan dukungan spiritual dan intelektual. Melalui sholat hajat, qiyamul lail dan ibadah nafilah lainnya, juga tulisan dan ceramah-ceramah yang mencerahkan, dan menyadarkan keharusan memenangkan kepentingan Islam dan umat Islam.
Kesebelas, untuk para aghniya dan pengusaha dan kaum berpunya wajib mengalokasikan hartanya untuk membantu perjuangan politik yang sedang berlangsung baik tahun 2017 maupun 2019 yang akan datang.
KEMENANGAN MERUPAKAN SUATU KEPASTIAN, KARENA ITU JAMINAN ALLAH SWT, SEKARANG SEMUA SYARAT KEMENANGAN MENJADI SESUATU YANG BERADA DIKALANGAN UMAT ISLAM APAKAH MAU MEMBIARKAN KESALAHAN DAN KEKALAHAN TERUS MENERUS ATAU MAU MERANCANG KEMENANGAN ?

Wednesday 13 April 2016

PEDOMAN REBUT JAKARTA VI: MEMBANGUN KEKUATAN

Oleh: Alfian Tanjung*

Foto: Bersalaman setelah selesai Khutbah


Umat Islam secara Nasional, berdasarkan sensus terakhir berjumlah 87,21%, untuk di Jakarta umat Islam masih berada dalam kisaran 85,56-88.05 %. Hal ini merupakan modal yang sangat rasional untuk memenangkan peperangan dan pertempuran politik, baik pada tanggal 15 Februri 2017 maupun  pada Pemilu Nasional serentak 2019, UMAT ISLAM IS CHAMPION, INDONESIA BERADA DALAM NAUNGAN ISLAM.

Beberapa langkah untuk memenangkan perang politik:
Pertama, Belajar dari sejarah, tanggal 22 Juni 589 tahun yang lalu, Fathan Mubina dan pangeran Jayakarta mendeklarasikan Jakarta sebagai Betawi, daerah kaum pribumi Muslim. Dalam Pemilu 1955 Jakarta, bersama Banten dan Jabar adalah kantong Masyumi yang signifikan dan dalam pemilu 1977, dalam tekanan yang begitu kuat dari Golkar dengan ABG-nya, PPP sebagai repersentasi Politik islam memenangkan pemilu dengan perolehan yang telak mengalahkan Golkar. Artinya dalam sejarah politik, Jakarta adalah basis perjuangan politik yang sangat kokoh.

Kedua, Tokoh dari berbagai daerah baik para ulama, pengusaha, intelektual dan cendekiawan, budayawan, profesional, aparat, birokrat dan para perantau 90% adalah kaum Muslimin, hal ini menjadi modal yang sangat kuat dan signifikan untuk kembali mengulang kemengan seperti tahun 1955 dan tahun 1977, juga wartawan disemua stasiun juga didominasi oleh oleh jurnalis Islam, wahai wartawan Islam, ikutilah IMAN-mu.

Ketiga, dengan kedua fakta tersebut diatas, manajemen potensi
yang ada dengan penegasan dasar-dasar aqidah yang kokoh dan cover both side dari informasi sampah yang dibangun oleh Media kompradaor freemasonry dan Cyber nasi bungkus berlemak babi. asupan informasi dan perubahan mind set dan pengulangan dan panggalangan akan efektif dan membangun kekuatan partisipasi politik masyarakat Jakarta baik untuk tahun 2017 maupun 2019.

Keempat, kelembagaan ormas dan orpol yang diisi oleh kader pergerakan Islam harus melakukan gerakan yang merupakan terobosan dan offensif untuk mendobrak pertahanan Poh An Tui, Brigade Yesus, Senkom, Cakrabirawa, srikandi Demokrasi Komunis dan intelektual akuisisi serta para komprador yang bernaung dalam jubah LSM, Turis dan konsultan atau lembaga survey atai lembaga polling.

Kelima, peran para ulama dan para penggerakan umat harus menggunakan semua jurus baik jurus darat, laut dan udara. Jurus langit harus ditempuh dengan penertiban ibadah dan pengokohan aqidah. yang Kemudian ditopang dengan kekuatan dana, SDM dan strategi kontra Tsun Zu, pelajaran dari perang Badar, perang uhud, perang khandaq dan perjanjian hudaibiyah bisa dijadkan rujukan dan inspirasi, Kita Pasti menang dengan izin Allah swt.

MEREBUT JAKARTA MERUPAKAN URUSAN YANG SANGAT SEDERHANA, SYARATNYA RANCANG KEMENANGAN, LAKUKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN RENCANA, TAAT PADA PIMPINAN KESATUAN KOMANDO DAN KEMENANGAN BERADA DIDEPAN MATA, BERSAMA ALLAH SWT, PASTI !!!

*Pimpinan Taruna Muslim


(11/04/2016)

PEDOMAN REBUT JAKARTA V: SYARAT KEMENANGAN

Oleh: Alfian Tanjung*

Foto: Bersama Jamaah di Garut


Dalam Quran surat An Nisaa ayat 141 Allah swt berfirman:
"Allah tidak akan memberi jalan pada orang KAFIR untuk mengalahkan orang MUKMIN".
Firman Allah swt adalah ketentuan yang pasti benar, tetap orisinil dan efisiensi nol.

Pilkada serentak 2017 dan Pemilu Nasional 2019 merupakan ajang pembuktian, kalau masih Kalah juga pasti ada yang salah dikalangan manusianya, yakni kaum muslimnya.

Pertama, Keimanan yang mantap, kokoh dan permanen bahwa Quran merupakan firman Allah swt yang 100 % isinya benar. Dengan ini semua muslim dimanapun dan kapanpun pasti akan melihat pertolongan Allah swt menjadi wujud.

Kedua, Sikap politik, dalam hal memilih pemimpin menjadi suatu yang prinsip dan tegas bahwa pemimpin yang pasti dipilih oleh umat Islam adalah pemimpin yang beriman pada Islam dan siap mengawal Islam, umat Islam dan umat manusia secara umum.

Ketiga, Merancang kemenangan dan merebut kemenangan menjadi satu kesatuan dalam satu helaan nafas. Dengan memenuhi syarat yang bersifat ilmiah, alamiah dan illahiyah maka kemenangan menjadi suatu efek positif dari kerja-kerja kita tersebut, SDM, Sistem dan manajemen kerja, ketersediaan dana dan strategi terbarukan dalam setiap tahap, event dan situasi yang berubah. Semua itu akan menjadi komponen kemenangan.

Keempat, kekuatan dan kelemahan lawan atau musuh, harus diketahui secara detail dan akurat, cukup menjadi konsumsi para perwira/penggerak menengah kepusat gerakan saja.

Kelima, Niat Menang, kerja untuk menang dan tujuan menang akan menjadi sesuatu yang tak terbendung, karena Allah swt sudah berjanji Allah swt pasti menolong pada siapa saja yang menolong Agamanya (Quran surat Muhammad ayat 7).

OPERASI POLITIK DALAM HAJAT PILKADA SERENTAK 2017 DAN PEMILU SERENTAK NASIONAL ADALAH MILIK, HAK DAN KEWAJIBAN UMAT ISLAM, AYO REBUT KEMENANGAN !!!

*Analis Intelejen Dakwah, dan Penasehat Barisan Taruna Jakarta untuk kemenangan calon Pribumi Muslim 2017

(01/04/2016)

PEDOMAN REBUT JAKARTA IV: MELAWAN MAFIA PENJAJAH

Oleh: Alfian Tanjung*

Foto: Makan siang bersama Guru Saya


Keinginan Ahok melalui jalur Perseorangan atau Independen merupakan wajah luar dari kekuatan dukungan buat Ahok, terutama dukungan finansial, dengan anggaran yang unlimited tersebut Ahok sangat yakin dia bisa membeli suara warga DKI dan Kepulauan Seribu. Kingkong Konglomerat sudah menggaransi kalau Ahok pasti menang, ditopang para pemilik suara yang berhati lemah dan bermental Pak Ogah. Dukungan lain untuk Ahok adalah dari Gereja dan para mafia: Narkoba, Judi, Trafficking serta para germo, kaum SEPILIS, kaum LGBT, Lia Eden, Kaum Syiah dan partai-partai dan LSM komprador.

Kekuatan Lawan Ahok, secara lahir batin sangat dipastikan akan membuat Ahok menangis dan kembali pulang ke Belitung Timur dengan Izin Allah swt, hal ini sangat disadari oleh kaum Muslimin di Jakarta yang berjumlah 86,53-88,05% yang mempunyai hak pilih. Keberadaan Panitia Konvensi Gubernur Muslim Jakarta (GMJ), merupakan mesin dan sistem kerja kekuatan politik Islam yang akan bersinergi dengan Partai Islam dan berbasis Islam, serta ormas Islam, Kedaerahan dan ormas pergerakan Islam maupun pergerakan nasional yang sadar akan bahaya Naga Sembilan.

Insya Allah, dinamika yang terus bergerak akan mengarahkan pada arah terbangunnya kekuatan Koalisi Umat dan warga Pribumi. Barisan Taruna Jakarta, akan berkerja dengan Strategi sembilan Pintunya, menjadi elemen kecil yang ikut menjadi saksi sejarah bahwa Jakarta tetap milik umat Islam, milik kaum pribumi dan kaum yang sadar akan perjuangan para pendahulu, BARISAN UMAT DAN WARGA PRIBUMI akan menjadi benteng perlawanan, pertahanan dan saksi kemenangan Islam Politik dan Politik Islam yang berkolaborasi dengan kaum pribumi yang sadar bahaya Cengkaraman kolonialis baik Zionisme maupun Komunisme.

Untuk menyongsong kemenangan tersebut, mari kita rancang kemenangan dengan memenuhi syarat menang dalam pertempuran dan peperangan. Syarat tersebut adalah sertakan Allah swt dalam setiap tahapan kerja untuk mengalahkan kaum Zionis dan Komunis/PKC dan derivasi mereka.

Kita punya waktu yang cukup untuk menggalang, memobilsir dan membuat konfigurasi langit dan bumi, wallahu alam bishasawab. Hasbunallah a Ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni;man nashir.

JAKARTA DIBANGUN 589 TAHUN YANG LALU DENGAN DARAH PARA SYUHADA, DAN AKAN KITA PERTAHANKAN DENGAN DARAH PARA SYUHADA GENERASI INDONESIA EMAS 2045.

*Penulis adalah Anak Betawi asli, lahir di Budikemuliaan dan memulai mengenal indahnya Betawi di Petamburan I Jakarta Pusat.

(28/03/2016)

PEDOMAN REBUT JAKARTA III: OPERASI DAKWAH POLITIK

Oleh: Alfian Tanjung*

Foto: Suasana Idul Fitri 1435 H


Dakwah, berarti mengajak, yakni mengajak kejalan Allah swt, dengan konsep dasar amar nahi munkar. dua sumber utama ajaran Islam adalah Quran dan Sunah Rasulullah saw. Kemenangan aspirasi politik Islam diantaranya dengan memilih atau terpilihnya pemimpin Islam yang berjiwa Islam, hal ini akan terjadi secara riil dengan satu syarat yakni ISLAM DIPAHAMI, DIIMANI, DIAMALKAN, DIDAKWAHKAN DAN DIPERJUANGKAN dalam rangka Izzul Islam wal Muslimin, kemuliaan Islam dan umat Islam. Wujudnya adalah nilai-nilai Islam secara totalitas menjadi hal yng  ditampilkan secara simbolik dan subtantif.

Untuk itu diperlukan kekuasaan yang secara utuh berpihak pada kepentingan syiar Islam, hal ini secara logis akan bisa kita wujudkan dengan dimilikinya kekuasaan politik disemua lini. Untuk Jakarta, dengan penduduk Muslim yang sebanyak 85-88 % hal ini sangat potensial bahkan sangat logis, dalam konteks sosiologi Politik merupakan suatu keharusan. Hal ini sangat mungkin bahkan pasti dengan izin Allah swt.

Untuk Jakarta tahun 1977, dalam tekanan rezim Orde baru PPP bisa mengungguli Golkar, selama orde reformasi lebih dari 151 Perda syariah disahkan diseluruh Nusantara, karena secara konstitusional tawaran solusi dengan spirit dan konsideran syariat Islam sangat diperbolehkan oleh konstitusi kita. Buktinya Perbank-kan Syariah, Sukuk dan ketentuan hukum lainnya baik perdata maupun pidana. Peran Politik Islam baik secara kepartaian, maupun secara  keilmuan juga secara kultural sangat memberi harapan, pencerahan bagi penataan Indonesia yang berkeadilan, bermartabat dan berwibawa dimata dunia.

Islam itu solusi dalam segala bidang kehidupan, dan pasti akan memberi kebaikan dan perbaikan baik bagi umat Islam maupun umat diluar Islam. ini yang dimaksud Islam itu  rahmatan lil alamin.

Tanggal 15 Februari 2017, Pilkada serentak DKI Jakarta akan memilih Gubernur, pilihan kita adalah Gubernur dan wakil Gubernur Muslim-Muslim, Mari kita hidupkan mesin partisipasi politik Islam ditanah Betawi, peran Ulama, Zuama, Saudagar, Pendekar,  Cendikiwan, Kampus dan lembaga pendidikan serta perorangan seorang Muslim akan merujuk pada Quran dan sunah, dengan demikian memilih Gubernur dan wakil Gubernur muslim merupakan hal yang otomatis dan logis.

JAKARTA ADALAH BAROMETER KEUTUHAN EKSISTENSI NKRI MEMILIH PEMIMPIN MUSLIM MENJADI WAJIB PERORANGAN BAGI WARGA JAKARTA YANG TELAH MEMILIKI HAK PILIH.

*Penulis adalah Pimpinan Taruna Muslim,
Wakil Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Pusat

(21/03/2016)

PEDOMAN REBUT JAKARTA II: POTENSI MENANG 85 %

Oleh: Alfian Tanjung*

Foto: Bersama Ibunda dan anak-anak saya


Gonjang ganjing jelang Pilkada serentak 15 Februari 2017 seolah menutup pintu untuk memenangkan calon Pribumi Muslim ditanah Betawi, jawabannya adalah, kemenangan merupakan suatu kepastian. Karena kita akan memulai dengan pertanyaan memangnya siapa yang pilih Ahok pada Pilkada tanggal 20 September 2012 yang lalu? kita TERBIUS dengan mantan walikota yang mewarisi FX Rudy di Solo dan BTP (Ahok) di Jakarta.

Berikut ini argumentasi kita menang dengan skor 85%:

Pertama, Ajaran Islam, dengan pedoman Quran dan sunah Rasulullah saw akan sangat efektif dan mantap untuk mengkonsolidasi potensi semua Muslim dari berbagai daerah baik dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dst yang memiliki KTP Jakarta, mereka akan sangat mudah untuk bersatu. selanjutnya, Muhammadiyah, NU, MUI, MIUMI, DDII, PII, HMI, FPI, Al-Irsyad, Persis, Taruna Muslim, serta tokoh representatif, untuk menindaklanjutinya.
Rumusannya tercantum dalam Alquran secara singkat bisa kita sebutkan: MEMAKAN DAGING BABI ITU HARAM, MEMILIH PEMIMPIN KAFIR/FASIK ITU HARAM MAKA MEMILIH PEMIMPIN KAFIR = MAKAN DAGING BABI.

Kedua, Jiwa Pribumi, sejarah membuktikan pada saatnya kaum Pribumi akan tersadarkan akan perilaku TIRANI MINORITAS dari kaum Cina dan Kristen pada fase tertentu akan meledak dan tidak akan dibiarkan, karena gerakan Kaum Kristen, PKI dan Cina Peranakan dan konco-konco mereka semakin memuakkan, pada saatnya akan meledak, karena melawan sunah alamiah.

Ketiga, Kekuatan Demografi, komposisi penduduk sangat jelas merupakan modal yang akan mengantarkan calon Gubernur Muslim di Tanah Betawi, indikasinya bisa kita lihat dan ketahui, sedikitnya ada empat orang yang jelas-jelas bukan Muslim, karena semakin galau akan kekuatan penduduk Muslim, data BPS 85-88% warga Jakarta Muslim. Mereka nekat menggunakan pakaian Musimah dan membuat name tag dengan tulisan KAMI MUSLIM DAN KAMI MEMILH AHOK, PADAHAL MEREKA bukan MUSLIM.

Keempat, Kekuatan Sejarah, baik perjuangan Fathan Mubina, Pangeran Jayakarta sampai kemenangan  PPP dalam pemilu kedua dizaman Orde Baru, dimana PPP bisa mengalahkan Golkar yang didukung oleh, Incumbent, TNI/POLRI, Cina-cina dan para pengkhianat Politk Islam, Pemilu 1977 Golkar kalah oleh PPP. Artinya mengalahkan Ahok hanya hitungan waktu dan hal kecil saja dengan izin Allah swt (apalagi kalau dia ditahan oleh KPK).

Kelima, Kekuatan SDM baik secara kuantitatif maupun kualitatif barisan yang akan membuat kemenangan 85% untuk pasangan calon Pribumi Muslim merupakan keberadaan yang riil. Mereka ada yang RT, RW, Lurah dan Camat, Walikota juga TNI/POLRI, teknokrat, Ulama, Profesional dan para budayawan, termasuk para jawara,  mereka hanya punya satu pilian menangkan calon Pribumi Muslim atau dijajah oleh Po An Tui, Cina-cina yang ambisius dan ganas dalam tampilan 9 naga, SDM putera-puteri Pribumi tanah Betawisangat siap.

Presentase pengkhianat sangat kecil paling  tinggi hanya 1-2 % saja, dengan ini mari kita rancang kemenangan, kita pasti menang dengan izin Allah swt.

KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN, APABILA KITA PIKIR KITA MENANG MAKA KITA PASTI MENANG DAN ALLAH SWT MERUPAKAN ZAT YANG MAHA PEMBERI PERTOLONGAN.
Hasbunallah wa ni'mal wakil, bismillah kita menang 2017.

*Penulis adalah: anak kelahiran tanah betawi, yang tidak ridho Betawi dijajah kafir Kristen, Cina dan PKI.

(16/03/2016)