Saturday, 15 November 2014

ANTIVIRUS AHOK : GAGASAN MEMBANGUN KEKUATAN

Sabtu, 15 November 2014

Secara nasional Umat Islam memiliki agenda untuk memenangkan pertempuran dan peperangan dengan kaum "JIL"/"JIMM" dan Gerombolan musuh Islam ( PKI, Syiah, LDII, Zionist-Kritsen) yang direpresentasikan oleh Joko Wie, untuk menjadi orang nomer satu di Indonesia, si Ahok di DKI 1 ( yang merupakan jabatan HARAM baik secara Syariah maupun secara konstitusi), Agustin Teras Narang di Kalteng, Cornelis di Kalbar dll. Virus Ahok harus dibaca dengan mendalam karena dalam diri orang itu tergabung; Misi Satu Cina, Kristen Fundamentalis dan manusia Paranoid anti Islam.

Kader kader semodel Ahok sedang digodok, sekarang sudah dibuatkan SMA Presiden, SMA Taruna Nusantara (awalnya ditunggangi Leonardus Benny Moerdani, jagal Tanjung Priok 12 September 1984), PerguruanTinggi Kristen baik Katolik/Protenstan, CSIS dan jaringan penghancur Islam olahan si Pater Beek. Ditopang oleh si Komando Pastur (KOMPAS), Media Indonesia (98 % Kristen), Tempo group, Group pembully Islam dan kawanan RMS dan turunannya.

Virus Ahok perlu dibuatkan antinya, untuk itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh umat Islam.

Pertama, Kelembagaan Organisasi seperti FPI, MMI. JAT/JAS dan sejenisnya harus diperkuat dengan sistem pengkaderan dan seterusnya.

Kedua, Kelembagaan dua sayap Garuda Islam Muhammadiyah dan NU terus memantapkan perannya sebagai dua arus utama pembina keberislaman Indonesia, didukung oleh Persis, Al Wasliyah, Nahdatul Wathan, Wahdah Islamiyah, Al Irsyad, PSII, Perti, PII, HMI, GPII dan ormas lainnya terus bergerak mengkader kader umat dan kader Indonesia masa depan.

Ketiga, Berkaitan dengan keuangan, Koperasi BMT Syariah, BPRS, dan Bank Islam sampai dibentuknya OJK Syariah serta mesin keuangan umat alternatif lainnya bisa digarap oleh BIIF, komunitas tangan diatas, Janur Kuning dan konglomerat Muslim 2033.

Keempat, Keberadaan TV Islam Nusantara menjadi keharusan, ditopang oleh media online, jaringan Radio Islam Nusantara, surat kabar cetak baik harian maupun majalah dan tabloid, kesemuanya menjadi multimedia pengawal NKRI Syariah.

Kelima, Penyiapan SDM multi talenta dibahas secara khusus dalam jumlah yang banyak dan tersebar, untuk menjadi SDM umat-net yang pada saatnya akan menjadi penopang Proses Al Hurriyah NKRI Syariah, keterlibatan Partai Politik sangat dianjurkan bahkan diharuskan, sehingga dalam jangka yang panjang kader-kader Politik Islam sudah terbiasa berada dalam satu komunitas ditempat yang berbeda.

Keenam, hal-hal lain yang menopang efektifitas gerakan dieksekusi secara sambil berjalan dengan tetap membangun hubungan dengan gerakan Islam diberbagai dunia Islam, dibangun hubungan dengan gerakan transnasional dan negara-negara yang bersyariatkan Islam seperti Brunei Darussalam dan Turki (proses menunju purifikasi membangun Khilafah Islam). 
MARI SATUKAN LANGKAH UNTUK TEGAKKAN SYARIAH

Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim
Pengasuh Majelis Lentera Jihad (MLJ)

Fanpage: https://www.facebook.com/alfiantanjungtm
Twitter: @alfiantmf

Thursday, 13 November 2014

ALASAN AHOK HARUS DILENGSERKAN

Jumat, 14 November 2014
Oleh : Tim Taruna Muslim (ikhwan)

“Ada sejumlah kebijakan dan perilaku negatif Ahok selama menjalankan jabatan dan fungsinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menimbulkan berbagai masalah serius,” ujar Habib Rizieq. Beliau menyebutkan, antara lain:


Yang pertama, kerasahan umat Islam DKI Jakarta atas agama Ahok yang non Islam yang akan naik menjadi Gubernur DKI Jakarta.


Kedua, keresahan masyarakat Tionghoa di Jakarta dan daerah lainnya, karena sikap arogansi Ahok bertentangan dengan falsafah masyarakat Tionghoa yang ramah lagi santun, sehingga dikhawatirkan akan bisa menimbulkan dan menyulut aksi anti Cina di Indonesia.


Ketiga, keresahan umat beragama di Jakarta atas wacana yang pernah dilontarkan Ahok terkait penghapusan status agama di KTP warga DKI Jakarta.


Keempat, penghinaan terhadap agama Islam juga agama yang lain yang mana Ahok mengatakan ayat-ayat konstitusi di atas ayat-ayat suci.


Kelima, menggusur dua masjid di TIM (Taman Ismail Marzuki) dan Jatinegara.


Keenam, merubah pakaian seragam sekolah muslim/ah pada hari Jum’at dari baju muslim menjadi pakaian adat.


Ketujuh, wacana Ahok untuk merubah jam sekolah menjadi jam 9 pagi yang nantinya akan menyebabkan anak-anak umat Islam tidak lagi bangun shubuh.


Kedelapan, mengurangi bantuan terhadap majelis taklim dari 900 majelis taklim menjadi 80 majelis taklim.


Kesembilan, mengurangi kuota untuk bantuan pembangunan masjid dari 1.000 Masjid selama 1 tahun menjadi 300 masjid selama 1 tahun.


Kesepuluh, menghapuskan bantuan untuk madrasah dan sekolah Islam.


Kesebelas, menghentikan bantuan makan untuk jamaah haji DKI Jakarta di tahun 2014.


Kedua belas, mendukung pembangunan Gereja yang tidak sesuai dengan peruntukan.


Ketiga belas, menempati posisi-posisi ketua lembaga-lembaga keislaman di bawah Pemda DKI Jakarta.


Keempat belas, banyak kemaksiatan dan kemunkaran yang dilakukan Ahok salah satunya akan melokalisasi tempat prostitusi/pelacuran.


Kelima belas, penghinaan Ahok terhadap ormas Islam yang menuntut penutupan semua tempat pelacuran dengan menyebutnya sebagai ormas munafik.


Keenam belas, tidak bisa mengayomi dan turun ke warga DKI Jakarta dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.


Ketujuh belas, penyalahgunaan jabatan untuk misi Kristenisasi dengan kedok lelang jabatan sehingga lurah-lurah non Islam menjadi lurah di tengah warga yang mayoritas beragama Islam. Ia juga sudah melelang jabatan Kepala Sekolah Negeri se DKI, saat ini di Jakarta Barat saat saja 80% kepala sekolah negeri beragama Kristen.


Kedelapan belas, arogansi Ahok terhadap PNS dari jajaran pemda DKI Jakarta hingga tingkat kelurahan, bahkan pernah memarahi mereka dengan menyebutnya sebagai “binatang”.


Kesembilan belas, penghinaan Ahok terhadap para anggota DPRD DKI Jakarta dengan menyebut mereka sebagai pemeras dan tukang palak serta suka memperbudak Pemda sebagaimana dilansir oleh berbagai media cetak dan elektronik.


Kedua puluh, penghinaan Ahok terhadap rakyat dan pejabat di Jakarta dengan mengatakan “Bajingan di Jakarta mulai dari rakyat jelata hingga pejabat” yang dimuat Tribunnews.com, Kamis, 4 September 2014.


Kedua puluh satu, tidak legitimate karena Ahok bukan pilihan mayoritas warga DKI Jakarta. Terpilihnya Ahok hanya karena satu paket dengan Jokowi yang memiliki pencitraan dan elektabilitas tinggi. Itu pun yang memilih Jokowi-Ahok hanya sepertiga warga Jakarta.


Kedua puluh dua, melanggar konstitusi dengan menerbitkan Instruksi Gubernur No 67 tahun 2014, saat menjabat Plt. Gubernur DKI Jakarta ketika Jokowi cuti untuk Pilpres, yang berisi tentang pelarangan penjualan hewan kurban di tempat umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas publik lainnya pada saat hari raya Idul Adha.


Kedua puluh tiga, melanggar kearifan lokal karena penjualan hewan kurban di tempat umum dan pemotongannya di halaman sekolah dan masjid serta fasilitas publik lainnya pada saat hari raya Idul Adha adalah sudah menjadi tradisi umat Islam Indonesia sejak ratusan tahun lalu.


Kedua puluh empat, menodai Islam karena keputusan tersebut telah menghina syariat kurban yang menjadi bagian penting dari syiar Islam.


• Dan yang kedua puluh lima, penyebab terjadinya kerusuhan Tanah Abang dan insiden DPRD sebagai akibat dari keputusan kontroversialnya tersebut.


“Itu semua sudah cukup menjadi alasan mengapa umat Islam khususnya warga DKI Jakarta untuk menuntut Ahok dilengserkan. Dan sudah cukup alasan bagi DPRD Jakarta untuk menggunakan hak interplasi, hak angket, dan hak impeacment kepada Kemendagri lalu meminta fatwa Mahkamah Agung (MA) agar Ahok diberhentikan,” pungkas Habib Rizieq.

DAYA UPAYA UNTUK LENGSERKAN AHOK
Berbagai macam usaha yang telah dilakukan warga Jakarta utuk menolak kenaikan Ahok menjadi seorang gubernur dikarenakan begitu banyak penyimpangan-penyimpangan yang telah dilakukan olehnya. Diantaranya munculnya berbagai macam pemasalahan dalam hal tempat ibadah, peraturan gubenur yang tidak sejalan dengan agama islam, sampai penghapusan keterangan agama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Dalam sebuah media masa telah diterbitkan sebuah judul “Meresahkan!Ahok Bilang: Saya sudah Muak Bercerita Soal Agama”. Pada posting di media masa ini di uraikan beberapa dosa atau kesalahan yang dilakukan oleh Ahok yang di publikasikan oleh media masa ini menurut FPI (Front Pembela Islam). Ahok melaporkan surat rekomendasi pembubaran FPI ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum-HAM) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa 11 November 2014 kemarin. Akan tetapi FPI pun tak tinggal diam. Ormas pimpinan Muhammad Rizieq Shihab itu pun kini mempolisikan Ahok.
Berikut adalah kutipannya:
1. Meresahkan
FPI mengecam pernyataan Ahok kala awal 2013 lalu yang dinilai mencampuradukkan agama dengan politik. FPI menilai komentar Ahok itu telah meresahkan masyarakat.
“Menurut saya bagus tidak mencampurkan agama dengan politik. Ahok mengatakan dia kafir itu hak dia. Cuma, kita memberikan pandangan, perbaikan akhlak pun sangat penting,” kata Ketua FPI DKI Jakarta Habib Salim Umar Al Attas alias Habib Selon 21 Februari 2013 lalu.
Sebelumnya, Ahok menyatakan, agar tidak mengaitkan masalah akhlak dengan kinerja pemerintahan dan pembangunan. Menurutnya, masalah etika, moral dan akhlak adalah urusan agama.
“Jadi jangan ngomong agamalah, capek sudah saya ngomong agama. Jadi kita kerja sajalah. Silakan cap saya ini sekuler, kafir nomor satu, paling bejat. Ini saya udah kafir, sekuler lagi. Saya sudah muak bercerita soal agama, soal akhlak, kita buktikan perbuatan sekarang,” kata Ahok.
Walau begitu, Ahok mengaku sebagai pribadi yang tetap menjalankan ibadah dan keyakinan yang dianutnya. “Kalau saya ke Gereja tiap minggu, itu urusan saya. Saya takut karena ada Surga. Saya juga tidak tahu ada atau tidak surga itu, ya saya percaya saja,” pungkas Ahok sembari tertawa.
Berikutnya: Arogan…

2. Arogan
Tercatat sudah beberapa kali massa FPI mendatangi Balaikota Jakarta untuk menyampaikan aspirasi mereka, menolak Ahok naik pangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Dengan memperhatikan dan menimbang berbagai alasan, DPD FPI Jakarta, telah mengeluarkan maklumat yang isinya antara lain, pertama DPD FPI DKI Jakarta menolak Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta,” bunyi pesan tertulis yang diterima Liputan6.com 22 September 2014 malam.
Pada 24 September 2014, massa FPI pun mendatangi kantor DPRD DKI Jakarta. Dalam aksinya, FPI memprotes gaya bicara Ahok yang keras. Hal itu dianggap tidak pantas dilakukan apalagi sebagai pemimpin Ibukota.
“Ahok asal ngejeplak saja ngomongnya. Tidak pantas seorang pejabat arogan memimpin Jakarta,” ucap seorang orator.
Setelah beraksi pada 24 September, massa FPI kembali menyambangi Balaikota, Jakarta pada 3 Oktober 2014 lalu. Unjuk rasa yang dihujani batu dan kotoran hewan oleh massa FPI bercampur gas air mata dari petugas kala itu berbuntut panjang. Anarkis.
Bahkan 1 awak FPI, Habib Novel yang diduga kuat sebagai aktor yang menggerakan massa hingga berlaku anarkis diburu polisi dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Buntutnya, 21 anggota FPI menyandang status tersangka.
Lalu apa kata Ahok soal aksi anarkis massa FPI? “Yah itu sih hak demokrasi orang mau demo oke-oke saja,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu 10 Oktober 2014 lalu.
Berikutnya: Menyalahgunakan Kekuasaan…

3. Menyalahgunakan Kekuasaan
FPI tak terima dengan aksi Ahok yang merekomendasikan pembubaran ormas tersebut ke Kementerian Hukum dan HAM. Mereka pun balik melaporkan pria berkacamata tersebut ke Polda Metro Jaya.
Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito menyatakan keberatan dengan sikap Ahok yang dinilainya sengaja memanfaatkan kekuasaan dan wewenang sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta terkait rekomendasi pembubaran FPI.
“Dia (Ahok) menggunakan kekuasaan dan wewenangnya membawa-bawa surat ke Mendagri ke Menkumham untuk membubarkan FPI. Ada urusan apa itu dengan Ahok?” ucap Sugito, Rabu (11/11/2014).
Tak berhenti di situ, FPI juga mengajukan permohonan judicial review atau uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait jabatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sementara Ahok masih tak terpengaruh dengan ancaman tersebut. “Terserahlah, gue mah mau kerja saja, pusing banget, kurang kerjaan gitu dia (FPI),” ujar Ahok.
Berikutnya: Ahok Seenaknya…

4. Seenaknya (semau gue)
Salah satu yang melandasi FPI menolak naik pangkatnya Ahok adalah soal larangan penjualan hewan kurban di trotoar jalan. Kebijakan itu memang dikeluarkan lewat Instruksi Gubernur nomor 67 Tahun 2014 tentang Pelarangan Menjual Hewan Qurban
“Ahok sudah kurang ajar. Dia dengan seenaknya mengeluarkan instruksi gubernur tentang larangan menjual kambing qurban,” kata seorang pemimpin FPI saat berorasi di depan Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu 24 September 2014.
Lalu apa kata Ahok? Dia mengatakan, permintaan pelarangan menjual hewan kurban itu datang sendiri dari beberapa pihak sekolah dasar (SD) di Jakarta. Karena mereka tak ingin pemotongan atau peternakan hewan itu dilihat anak-anak dan mengganggu psikologis mereka dalam belajar di sekolah.
Barulah, kata Ahok, akhirnya Dinas Peternakan DKI Jakarta mengajukan pembuatan Instruksi Gubernur (Ingub) yang melarang pemotongan hewan di halaman SD dan ditandatanganinya sebagai Plt Gubernur saat itu.
“Ngapain saya yang ngelarang? Kurang cerdas fitnahnya,” ucap Ahok.
Menurut sumber :

UPAYA DARI BERBAGAI ORGANISASI ISLAM UNTUK MENURUNKAN AHOK
Gerakan Masyarakat Jakarta menolak Ahok, saat berjalan kaki dari bundaran HI ke Gedung DPRD DKI

1. Upaya Melengserkan Ahok Oleh Fahmi Tamami
Untuk aksi sejuta umat bersama Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) dalam menolak Basuki Purnama (Ahok) jadi Gubernur DKI Jakarta, organisasi Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Musholla Indonesia (Fahmi Tamami) sudah mengkoordinasikan ribuan masjid agar pengurus dan jamaahnya bisa mengikuti aksi yang akan digelar Senin 10 November 2014 besok.
“Kita sudah minta tandatangan dan stempel ke setiap DKM masjid. Kita rencanakan miminal ada 1000 masjid di Jakarta ini yang mendukung gerakan penolakan Ahok jadi Gubernur,” ujar Ustaz Luthfi Zubaidi, Sekjen Fahmi Tamami

2. Alasan JAS menolak Ahok
Ahok telah membuat membuat resah umat Islam di Jakarta. Hal ini didasarkan dengan banyaknya kebijakan dari Basuki Tjahaja Purnama yang bertentangan dengan syariat Islam seperti pelarangan melaksanakan ibadah qurban di tempat-tempat yang selama ini menjalankan ibadah qurban, ditambah dengan sikap arogan dan permusuhannya terhadap umat islam dengan beraninya menantang Front Pembela Islam (FPI) yang selama ini sudah berkontribusi untuk Islam dengan gerakan amar ma’ruf nahi munkar.
Berikut Alasannya :

Pertama, menolak pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta di dasarkan bahwa umat Islam haram dipimpin oleh pemimpin yang bukan Muslim.
Kedua, menolak pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama karena Penghinaannya terhadap syariat Islam dan upaya –upaya untuk melemahkan syariat Islam seperti ibadah qurban.
Ketiga, menolak pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama karena tidak memiliki akhlak yang mulia sebagai mana kita lihat dari ucapan-ucapannya yang tidak memberikan pendidikan kepada umat Islam.
Disunting oleh : Azam Abdurrahman, Muhammad Jihad, dan Paibo Rusdi

FPI Mempolisikan AhokInilah Dosa-dosa Ahok menurut FPI yang dikumpulkan Liputan6.com.*** 4 ‘Dosa’ Ahok Versi FPI Liputan6.com, Jakarta – Ketegangan Ahok dan Ormas Front Pembela...
NAHIMUNKAR.COM

ISLAM MEMIMPIN INDONESIA: KONSOLIDASI POTENSI

Khamis, 13 November 2014

Secara demografi umat Islam di Indonesia berjumlah 88.01 % dari 250 jt-an warga bangsa Indonesia. Hal ini sangat potensial untuk menata Indonesia menjadi Negara yang berlandaskan dan bersistemkan Islam, hal ini merupakan bingkai khilafah Nusantara yang akan menyambungkan diri dengan Khilafah Minhaju Nubuwah. Potensi demografi ditopang oleh potensi alam dan potensi peran kesejarahan yang telah membuktikan kalau Islam merupakan variabel yang signifikan untuk kemajuan Indonesia dalam artian yang sesungguhnya.

secara nasional kekuatan Islam di Indonesia tidak bisa dipungkiri. Maka kepada para pemuda dan mahasiswa dan kaum terpelajar serta masyarakat Indonesia secara umum harus segera dan seterusnya untuk menjadikan Al-qur'an sebagai first reference yang ditopang oleh Hadits nabi Miuhammad saw. Adapun untuk aplilasi penerapan sistem Islam harus dilakukan riset dan pembuatan rumus turunan dalam bentuk konsep dan aksi, bagaimana ajaran Islam itu diterapkan dalam segala bidang kehidupan termasuk berbangsa dan bernegara.

Tantangan terberat kita adalah dari internal umat Islam yakni yang memiliki atau terjangkit virus ganas SEPILIS, Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme yang ujungnya adalah Anti Tuhan atau Ateis. Ditambah dengan pola budaya yang kontraproduktif dan antagonis, sehingga kita sudah kehabisan energi sebelum peperangan dilmulai. Selanjutnya kaum Zionis Krsiten, Ahmadiyah, Syiah, LDII dan PKI memanen situasi ini dengan agresif, massif, terstruktur dan sistematis. Tentunya hal ini tidak boleh melemahnkan para Mujhaidin Nusantara untuk terus bergerak dan membangun kekuatan umat dalam artian membangun kekuatan SDM, SDD dan SDS. Semua umat harus terlibat dan terus melakukan interaksi dan silaturahim.

Persatuan umat akan memberikan energi kekuatan dan kita akan menyaksikan kemenangan Islam dengan tegaknya NKRI Syariah secara tak terbantahkan karena hampir 70 tahun kita merana terus menerus, Ayo kita singsingkan tangan untuk tegaknya Islam di Bumi Nusantara !!


Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim
Pengasuh Majelis Lentera Jihad (MLJ)


Fanpage: https://www.facebook.com/alfiantanjungtm
Twitter: @alfiantmf

Monday, 10 November 2014

ISLAM MEMIMPIN INDONESIA: MEMBANGUN KEKUATAN POLITIK II

Senin, 10 November 2014


Adalah Pengajian Politik Islam (PPI) besutan KH Cholil Ridwan Ulama Besar dari tanah Betawi bersama dengan Ustadz Syuhada Bahri pelanjut misi Politik Islam Masjumi dengan DDII-nya, dan beberapa tokoh ulama lainnya termasuk KH Abdul rasyid Abdullah Syafii, putera dari Ulama legendaris Betawi. PPI sudah ada di Jawa Barat, Jawa Timur dan perintisan di Sulawesi Selatan, sampai aklhir tahun 2014 ini kelembagaan, SDM, program dan kelengakapan dinamisnya sebuah Jamaah/Organisasi akan mengantarkan PPI sebagai media dan jaringan Politik Islam di Indonesia, Berbeda Madzhab Satu Kekuatan Politik. 

Dalam perjalanannya PPI telah melakukan kegiatan dengan mendatangkan narasumber dari NU, Muhammadiyah, MTA, PKS, PPP, PBB, FPI, Taruna Muslim, PAN dan PKB dst. Dalam upaya membangun kekuatan Politik Islam di Indonesia ada beberapa hal yang perlu bahkan harus ditindaklanjuti, yaitu: 

Pertama, Pembentukan PPI (Pengajian Politik Islam), dengan sentral aktifitas di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan, ditindaklanjuti dengan PPI diseluruh Provinsi di Nusantara, Insya Allah hal ini akan wujud 2015. Diseluruh Kota dan Kabupaten se Indonesia 2016-2017. Ditahun 2018 PPI sudah ada di sekitar 90% Kecamatan di Indonesia, Insya Allah.

Kedua, Pendidkan Politik Islam, dilakukan untuk tiga target, memberi pemahaman yang merata dan luas kepada kaum muslimin di Indonesia bahwa Politik merupakan suatu ajaran dan amalan yang memiliki nilai penting dan strategis untuk eksistensi dan misi penegakkan Islam secara kaffah, manajamen penyelenggaraan PPI yang memenuhi standar sebuah gerakan jamaah Politik atau organisasi yang sehat dan penyiapan tenaga pengajar yang menguasai kitab-kitab klasik tentang politik Islam, seiring dengan penguasaan teori modern tentang politik secara umum dan Politik Islam serta sistem politik yang mengarah pada Khilafah sampai inzalnya Khilafah Minhaju Nubuwah.



Ketiga, Kelembagaan Politik dan peran politik termasuk pilihan umat yang semuanya bermuara pada Izzul Islam wal Muslimin. PPP harus segera di " Persatukan" , PKS harus segera menyatu dengan aspirasi Politik Indonesia, PBB kembali memerankan Politik masjumi, PKB dan PAN ditempatkan sebagai pengawal kekuatan politik Tradisionalis-Modernis yang merupakan dua sayap Garuda Islam. Kelima elemen tersebut (PPP,PKS, PBB. PKB dan PAN), harus "dipaksa" bertemu didapur Politik Umat, saatnya Koalisi Umat merupakan suatu keniscayaan dan wujud kekuatan riil Kita, amin.

APAKAH KITA AKAN TERUS KALAH DAN SALAH WAHAI UMATKU?

Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim
Pengasuh Majelis Lentera JIhad (MLJ)


Fanspage: https://www.facebook.com/alfiantanjungtm
Twitter: @alfiantmf

Sunday, 9 November 2014

ISLAM MEMIMPIN INDONESIA : MEMBANGUN KEKUATAN POLITIK

Ahad, 09 November 2014


Sebagai Komunitas Mayoritas, kaum Muslimin di Indonesia membutuhkan perawatan secara menyeluruh dengan resep: "DAKWAH DAN JIHAD" yang akan efektif dengan dua penopang yakni kekuatan Keuangan dan Kekuasaan. Dalam tulisan ini kita bahas sekitar Kekuasaan atau kekuatan Politik.

Kita Awali dengan sosialisasi ajaran Islam secara kaffah (sistem ajaran yang paripurna dan sempurna untuk segala urusan). Penyiapan SDM dan infrastruktur dakwah dan Jihad melalui media pendidikan yang dipunyai oleh umat Islam.

Kedua, Difungsikannya kelembagaan Politik formal seperti PPP, PKS dan PBB sebagai lokomotif penggerak kekuatan Politik Islam dan umat Islam. Sementara Partai lainnya kecuali PDIP, menjadi tempat penyemaian aspirasi umat Islam dalam artian yang luas dan luwes.

Ketiga, Keberadaan ormas-ormas Islam maupun kelembagaan keumatan lainnya menjadi mesin penggerak perjuangan Politik Islam menuju Izzul Islam wal Muslimin, bersamaan dengan kekhasan yang dimliki oleh masing-masing ormas tersebut.

Keempat, Pendidkan Politik atau kaderisasi Politik harus dilakukan dalam bentuk kelas belajar atau kelas keumatan dan kemasyarakatan, yang dengan demikian semua personil Muslim di Indonesia memiliki pemahaman dasar yang sama perihal pentingnya kemenangan politik secara formal.

Kelima, Operasi pengelolan kekuasaan baik ketika di OSIS, BEM, ketua RT/RW menjadi kepala desa, kepala bagian, kepala dinas, dan jabatan-jabatan publik lainnya. Seorang muslim di Indonesia menyadari bahwa dia secara fardiyah memiliki kewajiban untuk menjalankan misi DAKWAH DAN JIHAD juga dalam dimensi politik untuk Izzul Islam wal Muslimin.

Beberapa hal yang menopang kemenangan poltik Islam di Indonesia, hubungan yang baik secara Internasional dengan Turki dan Brunei misalnhya, dimilikinya media terutama media TV seperti AL-jazeera atau Al Arabia, dukungan TNI-POLRI "Sudirman", serta faktor lainnya yang menjadi penopang kemenangan Politik Islam di Indonesia. Kemenangan merupakan kepastian dengan izin Allah swt. KUNCINYA ADA PADA PARA ULAMA YANG ISTIQOMAH.

Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim
Pengasuh Majelis Lentera Jihad (MLJ)


Fanspage: https://www.facebook.com/alfiantanjungtm
Twitter: @alfiantmf

Tuesday, 4 November 2014

MENGUSIR AHOK DARI DKI JAKARTA: AGENDA KITA

Senin, 3 November 2014


Mulut si Ahok sudah terlalu penuh dengan "comberan dan nanah busuk" dalam menghina Islam dan Umat islam, awal Oktober dia Mencairkan bantuan sebanyak 1.7 Trilyun untuk pembangunan Kristen Center di Kemayoran dan membantu 1 Milyar untuk tim Vocal Grup Geraja tiap tim 1.000.000.000 rph. Pendekar mabok dari belitung Timur anda sudah terlalu dalam melukai hati Umat Islam dan menghina Ajaran islam, dalam hukum pidana Islam manusia durjana bernama Asli Basuki Tjahaja Purnama sudah kena delik hukuman mati baik dipancung atau dirajam.

Dia mulai ngawur dengan menceracau kalau kita harus bebas dari buta huruf Al Quran, Masjid jangan dijadikan tempat pembahasan politik. Ahok adalah pucuk Gunung Es, menjadi fardhu Kifayah Mujahidin si Pitung untuk mengusir si Ahok dari tanah Betawi.

caranya: 

Pertama, dengan menggunakan UU Kekhususan pilkada DKI Jakarta dan Perpu Besutan SBY, didukung oleh 6-8 Fraksi di DPRD DKI yang solid dalam mengimpeach si "Bacot comberan Ahok".

Kedua, GMJ (Gerakan Masyarakat Jakarta) yang dipimpin oleh Macan Betawi. KH Fachrurozi Ishak harus steril dari virus fulus dan intimidasi "Multi-Multi", karena gerakan aksi massa GMJ sangat menentukan untuk memelorotkan legitimasi Ahok sebagai calon Gubernur, dan harus kita pastikan dengan izin Allah kalau Ahok Haram hukumnya untuk bercokol lebih lama lagi ditanah betawi.

Ketiga, Peran Media terutama media mainstream, harus diupayakan secara optimal, ditopang oleh media Islam, baik cetak maupun elektronik; radio, TV dan media online untuk ini JITU memiliki peran penting.

Keempat, Aparat Kepolisian dan TNI agar bersifat netral dan bertugas sesuai dengan UU yang berlaku jangan berpihak baik kepada pengunjuk rasa apalagi kepada si Ahok.

Kelima, kepada para ulama dan tuan guru dimanapun berada dimohon doanya dan wirid-wirid Jihadnya supaya gerakan ini mendapatkan kemenangan dengan target si Ahok Ngacir ke Belitung Timur.


Salam Jihad dari Bumi Banten.
Alfian Tanjung
Pimpinan Taruna Muslim
Pengasuh Majelis Lentera Jihad (MLJ)


Fanspage: https://www.facebook.com/alfiantanjungtm
Twitter: @alfiantmf